MASALAH

933 163 1
                                    

Aku berdiri di depan pintu dengan Kenan yang ada disampingku. Dia membawa dua plastik berisi bahan makanan. Tak lama pintu terbuka dan terlihat wajah Raiden yang pucat. Apa dia sakit?.

"Kau kenapa tidak masuk sekolah hari ini?" tanyaku.

"Apa kau sakit?!"

Aku segera mendorongnya kebelakang dan mendudukannya dia atas sofa. Aku menatapnya tajam, dia sakit dan tidak memberitahukannya pada ku? Paling tidak dia harus memberitahu Kenan kan.

Aku segera merogoh sesuatu di kantung belanjaanku. Aku mengeluarkan obat penurun panas untuknya. Aku kembali menatap Raiden.

"Kau sudah makan? " tanyaku padanya.

Dia menggeleng, sudah aku duga. Aku segera menghela nafas. Aku juga tidak membeli makanan. Aku berbalik dan menatap Kenan.

"Aku akan memasak untukmu" Aku kemudian melihat Kenan mengangguk.

"Aku akan membantumu Cell"

Kita berdua kemudian berjalan menuju dapur. Aku membuka lemari es dan meletakkan beberapa bahan makanan disana. Aku mengusap daguku sembari menatap isi kulkas.

Dulu saat aku sakit Em akan membuatkan sup ayam. Maka dari itu ayo coba buat sup ayam untuk Raiden.

"Kau akan membuat apa?" tanya Kenan.

"Sup ayam" kataku sembari mengambil potongan ayam di dalam kulkas.

"Kau yakin Cell?"

Aku mengangguk dan berbalik menatapnya, kenapa wajahnya seperti tidak percaya?. Hei kau meragukanku Kenan.

"Kau pikir aku hanya bisa memecahkan soal di buku paket?"

Dia malah tertawa, tawa yang selama ini aku rindukan. Astaga apa yang kau pikirkan! Tapi memang benar.

"Baiklah, buktikan ucapanmu Cell"

Aku mengangguk dan mulai memasak, tak butuh waktu lama karena Kenan juga membantuku memotong sayurannya.

Aku kembali dengan satu mangkuk sup ayam buatanku. Aku meletakkannya di depan Raiden dan Kenan meletakkan nasinya.

"Ayo makan Raiden" kataku.

Dia menatap sup ayam di depannya dan beralih menatapku. Hei kau juga tidak percaya padaku. Aku menghela nafas dan menyendok kuah dari mangkuk dan meminumnya.

"Lihat ini tidak beracun, tapi enak" kataku.

Raiden tersenyum dan mengangguk. Menyebalkan sekali, aku menatapnya yang tengah memakan sup buatanku.

"Cell kekasihmu itu tidak marah kau mengunjungiku?"

Aku menatap Raiden dengan dahi berkerut, apa maksudnya?.

"Kau ini bicara apa, kalian sahabatku kan mana mungkin dia marah" kataku.

"Kau lucu sekali, seperti tidak mengenal Will saja" kata Kenan.

Aku beralih menatapnya, sebenarnya ada apa?. Apa yang tidak aku ketahui disini?. Aku beralih mengamati Raiden dengan teliti, ada bekas membiru di pelipisnya dan sudut bibirnya. Dia berkelahi? Dengan siapa?.

"Raiden kau berkelahi?" tanyaku.

Dia meletakkan sendoknya cukup keras dan kembali menatapku.

"Jika aku bilang jauhi William apa kau akan menjauhinya?"

Hei apa-apaan ini?. Aku menatapnya tak percaya, kenapa kau mengatakan itu semua?. Aku beralih menatap Kenan, dan dia menatapku dengan ekspresi yang sama seperti Raiden.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Where stories live. Discover now