KEJADIAN KECIL

2.9K 546 20
                                    

Setelah keluar dari ruang kesehatan aku berjalan ke kelasku Eve pasti ada disana. Aku masuk dan melihat Eve yang tetidur diatas meja. Gadis ini selalu saja tidur dimanapun dia berada.

"Cell kau tidak apa-apa kan?" tanya teman sekelasku.

Aku mengangguk, "Tidak papa aku hanya mengalami serangan jantung kecil" kataku sembari terkekeh kemudian berjalan menuju Eve.

"Ve, kau tidak lapar?"

"Hmm, aku sangat lapar"

"Bangun! Ayo kekantin" kataku sembari menariknya agar berdiri.

"Aish kau ini! Hampir saja aku memakan sushi enak"

"Hah dibanding kau semakin gila ayo kita makan, perutku sudah berbunyi" kataku.

Terlihat Eve bangun dan berdiri sembari mengucek matanya pelan.

"Ve dimana Jintomang?" tanyaku.

"Ah dia sudah ke kantin dengan geng barunya"

Aku mendelik, heh berani-beraninya Jim meninggalkan kita berdua!. Ck, dia memang tampan tapi lihat saja nanti kalau dia perlu bantuan aku tidak akan membantunya sama sekali.

"Sudah ayo kekantin" kata Eve sembari menarik tanganku keluar dari kelas.

Sepanjang perjalanan banyak murid yang menatapku, entah karena aku yang menginjak kepala ular atau Kenan yang menarikku ke ruang kesehatan.

Menurut kalian yang mana?

"Cell, kau kenal dengan ketua osis?" tanya Eve.

Ya dia pasti akan menanyakan hal ini, mengingat kita berdua yang tadinya tidak dekat menjadi tiba-tiba dekat. Walaupun Kenan hanya menarikku namun itu akan menajadi trending topik di sekolah ini.

"Kita pernah bertemu saat kecil" kataku.

Eve mengangguk kemudian kita sampai di kantin, aku memilih tempat duduk dan Eve yang memesannya.

Dari kejauhan aku melihat segerombol pria yang tengah duduk sembari tertawa. Semua orang menatap mereka, dengan tatapan memuja. Dan sudah dipastikan Raiden ada disana. Untuk lebih jelasnya dia yang mana aku tidak mau tau.

Eve kembali dengan makanan yang ia pesan dan kami mulai makan. Tak lama minuman yang Eve pesan juga datang.

Ngomong-ngomong soal Eve, dia sahabat terdekatku. Dan jim merupakan yang kedua, jika berada di sekolah tentunya. Eve menemaniku kemanapun aku pergi. Dia sangat setia kawan, ayah tampan juga menyetujuinya menjadi temanku karena dia baik. Ayahnya seorang tentara dan ibunya seorang hakim agung. Dan ya kehidupannya berkecukupan.

Baru dua sendok makanan masuk kedalam mulutku. Seorang gadis datang, dia Irene. Seperti yang aku jelaskan sebelumnya dia musuh bebeuyutan Cell dan juga diriku. Mungkin karena pengalaman buruk saat kecil dua menjadi membenciku.

"Hei, Cell tumben sekali tidak ada jim disini" kata Irene.

"Ya dia sedang bersama temannya" kata Eve aku memilih untuk makan berusaha menghiraukan semua perkataan Irene.

Ingat Daisy ayah tampan berpesan agar kau tidak membuat masalah hari ini. Namun sepertinya itu tidak akan terjadi.

Irene menyiram sirup keatas makananku. Aku menghela nafas kemudian menatapnya.

"Aku pikir kau lahir dari keluarga terhormat Irene Mior" aku mendongak menatapnya.

"Mengganggu seseorang yang sedang makan itu tindakan yang cukup rendah" lanjutku.

"Maklum Cell, padahal katanya nyonya Mior menyewa tutor yang palinggggggggg mahal tapi tetap saja kelakuannya murahan" kata Eve.

Aku menyetujui kata-kata Eve, lidahnya memang sudah aku tajamkan sejak pertama kali bertemu dan hasilnya sangat memuaskan bukan.

ALSTROEMERIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang