43

6.1K 492 53
                                    

"Saya batalkan kerja sama dengan perusahaan anda, dan jangan harap setelah kalian menyinyir istri dan berprilaku tak baik dengan anak saya, saya akan diam saja, kalian salah, lihat saja setelah anak saya telah memberikan hadiah kalian besok, maka tak lama, keluarga kalian akan saya bikin miskin semiskin miskin nya" Senyum miring tercetak jelas di wajah argan " Kalian memilih tai dari pada berlian? Sungguh keluarga bodoh " Ejek argan kemudian membawa anka dan beserta istri nya pergi dari sana.

Sedangkan semua orang yang ada di sana diam terpaku, mereka menggelengka kepala karena tak ingin miskin, saat mereka ingin meminta maaf, semua itu sudah tak bisa, karena keluarga Wilson sudah pergi dari sana.

Raina berlari ke sembarang Arah, ia tak perduli di katakan gila oleh orang yang berlalu lalang melihat dirinya, langkah Raina mulai pelan akibat rasa sakit di kaki nya, tetapi kenapa tangisan nya tak bisa reda-reda juga, karena alasan kaki yang Raina pakai membuat jalan Raina susah, alhasil Raina melempar kedua alas kakinya ke sembarang arah.

Walaupun tak memakai alas kaki, Raina tetap berjalan entah kemana tujuan nya, mengabaikan kaki bengkak akibat terlalu lama berjalan, bahkan Raina sudah merasakan perih di kedua telapak kakinya, saat menunduk, Raina kaget melihat kedua telapak kakinya mengeluarkan darah, pantesan perih dan sakit, ternyata banyak Darah yang keluar dari kedua kakinya.

Pasti keluarga Wilson akan overprotective karena ini, apalagi aldebaran jika mengetahui ini, Raina tak bisa membayangkan bagaimana reaksi aldebaran mengetahui gadis tercinta nya terluka, langkah Raina terhenti, pandangan nya mulai kabur kemana-mana, perlahan warna hitam yang Raina lihat sampai akhirnya tubuh Raina tergeletak tak sadarkan diri.

                          ✍✍✍✍✍

Pagi harinya Raina terbangun karena terusik oleh matahari, setelah benar-benar bangun, Raina menghembuskan nafas lelah, padahal Raina tidak melakukan apa-apa tetapi kenapa badan nya sakit semua.

Mata Raina mengedar melihat mamah dan papah nya tidur di sofa berdua, sedangkan ketiga abang nya tidur di lantai beralaskan karpet bulu, jangan lupakan kehadiran aldebaran yang tidur di samping dirinya, bila dilihat-lihat sekarang Raina berada di rumah sakit, tapi bagaimana bisa dirinya berada di sini.

"Kamu sudah sadar? Apa yang sakit? " Tanya aldebaran penuh kekhawatiran saat bangun gadis nya sudah sadar.

Semua orang yang tertidur lelap pun terbangun akibat ucapan aldebaran, saat melihat Raina tersadar mereka semua berbondong-bondong menghampiri Raina, tak perduli jika mereka saling bertabrakan saat ingin ke arah Raina, mengabaikan nyawa yang masih terkumpul setengah.

"Jangan kayak gini lagi, aku takut" Gumam aldebaran saat Raina sudah berada di dalam pelukan nya, sebelum keluarga Raina berjalan ke arah mereka, dengan sifat Keposesivan nya aldebaran mengangkat tubuh Raina di atas pangkuan nya, takut jika ada jarak sesenti pun.

"Maaf'' sesal Raina juga membalas pelukan aldebaran tak kalah erat, sedangkan keluarga Raina sendiri hanya mendengus kesal melihat aldebaran yang selalu tak mau kalah memonopoli Raina, terutama ketiga abang Raina yang mendengus kesal dengan tingkah aldebaran, yang keluarga siapa yang orang asing siapa.

"Jangan gitu lagi oke? " Tanya aldebaran melonggarkan sedikit pelukan nya, dan mencium bibir Raina tepat berada di depan keluarga sang gadis, membuat semua orang yang ada di sana memelototi aldebaran tak Terima, dasar orang gak waras, maki ketiga abang Raina.

Jangan kira aldebaran tak tahu semua kejadian yang Raina dapatkan, kan sudah aldebaran katakan dulu kalau dia memiliki mata-mata untuk mengawasi setiap gerak-gerik Raina jika tak ada dirinya di samping gadis tercinta nya itu, maka dari itu saat ia mendengar gadis nya tak di perlakuan baik oleh keluarga almarhum ayahnya sendiri, aldebaran langsung menuju bandung.

Dari awal Raina lari keluar dari sana, tanpa gadis itu sadari jika ada orang suruhan aldebaran yang mengikuti dirinya, maka dari itu saat Raina pingsan, suruhan aldebaran langsung membawa Raina ke rumah sakit yang terdekat, aldebaran yang berada di perjalanan menuju bandung kembali semakin marah saat mendengar informasi jika gadis nya di larikan ke rumah sakit.

Setiba di keluarga mendiang ayah gadis nya, aldebaran langsung masuk tanpa kata permisi, memukuli orang yang ada di sana membabi buta, tak perduli jika yang ia pukuli wanita sekalipun, yang ada di fikiran aldebaran waktu itu adalah membunuh seluruh keluarga itu karena berani menyakiti milik nya.

Hampir saja aldebaran membunuh mereka semua kalau saja Lucas tak mencegah dan berbohong jika Raina koma, belum selesai berhenti berbicara sedetik, aldebaran sudah ngacir ke rumah sakit untuk menemani gadis nya, pujaan hati nya, hidup dan mati nya, sungguh tadi malam aldebaran sangat kalut menahan amarah dan juga keinginan nya untuk membunuh orang, lihat saja nanti kalau gadis nya kenapa-napa, akan aldebaran bunuh mereka semua tanpa belas kasih.

Our Butterfly (Selesai) Where stories live. Discover now