tiga puluh dua

451 129 37
                                    

Tak terasa sudah hampir satu bulan Nata berpacaran dengan Rakan, dalam waktu yang tidak terlalu singkat itu mereka melalui waktu bersama-sama. Walau keduanya sibuk dengan urusan masing-masing, seperti Nata yang saat ini tengah memasuki ujian akhir semester, juga Rakan yang masih berkutat dengan skripsi nya agar bisa lulus dan mendapatkan gelar sarjana. Namun mereka tetap saling mendukung satu sama lain dan tak lupa mengabari ketika ada waktu luang. Contohnya pagi ini, Rakan menyempatkan diri untuk menjemput Nata yang akan berangkat ke kampus.

"Lho cepet banget, katanya belum sarapan kok udah siap aja?" Tanya Rakan ketika Nata baru saja masuk ke dalam mobilnya dengan terburu-buru.

"Sarapan di jalan aja bareng kamu." Jawab Nata menunjukan tupperware berisi roti selai kacang. "Takut telat juga soalnya."

Rakan hanya tersenyum sembari mengacak rambut kekasihnya itu gemas.

"Ih, aku belum keramas. Nanti tangan kamu bau." Ucap Nata menjauhkan tangan Rakan dari puncak kepalanya.

"Mana bau? Coba aku cium." Rakan mengarahkan kepalanya lebih dekat kepada Nata untuk menghirup aroma rambut yang kata pemiliknya belum di cuci itu.

"Ih alasan, bilang aja mau cium yang lain." Tukas Nata mendorong jauh Rakan yang disambut gelak tawa dari pria itu.

"Iya deh, nanti aja ya ciumnya." Sahut Rakan. Kemudian mulai menyalakan mesin mobilnya. "Kita berangkat sekarang ya."

Selama perjalanan menuju kampus, keduanya tak sekalipun membiarkan waktu terbuang begitu saja. Mereka tak henti-hentinya saling bercerita mengenai apapun yang terjadi kepada diri mereka baru-baru ini ataupun yang sudah lalu.

Apalagi antusias Nata yang tak pernah bosan ketika Rakan mengeluarkan tiap suara dari mulutnya. Ia sangat menyukainya.

Hingga tak terasa, waktu lima belas menit itu berlalu dengan cepat. Rakan menepikan mobilnya di depan halaman fakultas IKOM.

"Semangat ya UAS nya." Tutur Rakan menyemangati.

Nata mengangguk pelan. "Makasih ya." Ujarnya. "Aku turun sekarang."

"Peluk dulu dong." Rakan melentangkan kedua tangannya meminta sebuah pelukan dari kekasihnya itu.

"Manja banget." Ledek Nata. Namun tetap ia turuti untuk memeluknya.

"Kamu abis ini mau kemana? Gak ada urusan di kampus emangnya?" Tanya Nata masih dalam pelukan.

Rakan menggeleng. "Aku udah beres nyelesain skripsi, lusa aku sidang. Jadi hari ini nyiapin diri di rumah aja."

"Pasti cape banget ya jadi anak kedokteran?"

"Cape sih, tapi seru buat aku."

"Apa seru nya?"

"Aku bisa lulus ujian teori tertulis, lulus ujian OSCE, sama lulus ujian SOCA. Dan lagi skripsi juga aku bisa selesain, nanti setelah wisuda tinggal ambil program profesi."

"Kok ada sih orang yang bilang hal sulit itu seru?" Tanya Nata heran. "Kayaknya semua orang yang deket sama aku pada suka belajar deh." Lanjutnya mengingat kedua temannya Bitra dan Juna pun sama hal nya.

Rakan membalas dengan kekehan. "Ya emang seru kok."

Nata melepaskan pelukannya, merapihkan poni rambut Rakan yang sedikit berantakan. "Terus bntar lagi kamu KOAS dong ya?"

Rakan mengangguk pelan.

"Nanti kalo kamu koas pasti sibuk banget ya?"

Rakan mengangguk lagi mengiyakan.

BITRA, NATA, & JUNA (SELESAI)Where stories live. Discover now