delapan belas

532 136 12
                                    

Cut

Nata bertepuk tangan kegirangan setelah Prayoga berseru untuk berhenti. Gadis itu berlari menghampiri pria yang kini melempar senyum kepada nya setelah melepas apron yang melindungi bagian depan dari badannya.

"Keren banget, Actor Juna." Puji Nata bertepuk tangan lagi.

"Bisa aja Ta." Jawab Juna tersenyum malu.

"Keren!"

"Huuu mantap deh!"

"Kece gila!"

Juna memandangi satu persatu orang yang bersorak bahagia kepadanya. Baru saja ia menyelesaikan adegan terakhir dari film pendek karya kelas Nata dan teman-teman jurusan gadis itu.

"Makasih satu minggu nya ya Jun, lo udah bekerja keras." Nata memberikan sebotol air mineral dingin kepada Juna, yang langsung diterima oleh pria itu.

Karakter yang di perankannya memang ringan, namun Juna menunjukan actingnya dengan apik dan memukau. Ia berhasil membuat karakter seorang Barista jadi terlihat lebih keren dan hidup. Membuat orang mungkin akan betah bahkan jatuh cinta pada sosoknya jika menonton film nya nanti.

"Sama-sama Ta." Senyum Juna kemudian meneguk minuman pemberian Nata.

"Thank ya Jun." Prayoga datang sembari menepuk bahu Juna berterimakasih. "Udah mau berpartisipasi dalam film pendek kita."

Diana yang mengikutinya mengangguk setuju. "Iya, Makasih banget Jun."

"Sama-sama, thank juga karena mau mempercayai gue untuk ikut andil. Dan maaf kalau ada acting gue yang kurang, maklum gak pro." Jawab Juna tertawa renyah.

"Enggak! Lo keren banget gila." Sahut Nadia. Lalu menoleh kepada Nata. "Iya kan Nat?" Dan di angguk cepat oleh Nata. "Gue gak salah juga sih mempercayakan seorang Nata untuk eksekusi."

Nata mendelik. "Tapi gue stress tau."

"Tapi buktinya lo berhasil."

"Iya tapi stress juga."

"Yang penting berhasil ish Nat."

"Udah-udah." Sahut Prayoga menghentikan perdebatan kecil antara Nata dan Diana. "Mending sekarang kita traktir pemeran utama kita nih. Ya kan?" Ucapnya menatap Juna sembari menunggu persetujuan Pria yang sedang diam memperhatikan.

"Besok aja gimana? Soalnya Nata udah janji mau traktir gue hari ini." Ujar Juna menawarkan hari lain.

Nata yang merasa tidak mengatakan perkataan yang baru saja di utarakan oleh Juna hanya mengangkat sebelah alisnya heran. "Gue?"

Juna mengangguk. "Iya. Katanya lo mau ngasih apapun kan waktu minta gue untuk ambil peran."

Nata menganga. Ia baru ingat. "Hahaha lupa gue." Kemudian menoleh pada Prayoga dan Diana bergantian. "Gue pinjem Juna duluan ya, lupa gue udah janji waktu itu."

Prayoga dan Diana hanya mendesah pasrah.

"Yaudah deh kalo gitu, besok bagian gue sama anak lain yang traktir ya."

Juna menyanggupi permintaan Prayoga. Setelah itu Ia pun mengajak Nata untuk pamit lebih dulu meninggalkan yang lain.

"Mau gue traktir dimana? Bebas deh gue setuju apapun keinginan lo." Tanya Nata setelah tiba di luar kafe.

Film pendek yang di perankan Juna memang kerap mengambil latar kafe karena karakternya seorang Barista. Dan kebetulan juga Prayoga memiliki kafe, jadi ia mengandalkan kafe nya itu untuk shooting.

BITRA, NATA, & JUNA (SELESAI)Where stories live. Discover now