empat

868 188 17
                                    

Mungkin sudah satu jam lebih Bitra berada di perpustakaan, bolak balik mengulang buku rumus yang sebenarnya sudah ia hapal. Sesekali juga ia melirik handphone nya, namun saat melihat tak ada notifikasi ia mengalihkan kembali pandangannya ke yang lain.

Suasana di perpustakaan pun hening seperti biasa. Beberapa orang sedang asik sendiri membaca dan ada juga yang sedang mencari-cari buku di rak yang tersedia.

Sekali lagi Bitra mencoba memastikan ada dan tidaknya notifikasi di handphone nya, namun wajah kecewa terukir jelas saat ia lagi-lagi tak melihat ada yang menghubunginya.

Bitra membereskan buku-buku di meja nya, kemudian berdiri dan berjalan menyimpannya lagi di tempat semula. Memilih untuk keluar dari tempat penuh buku itu.

“Kak Bitra.”

Bitra menoleh ketika mendengar seseorang memanggil namanya. Dilihatnya seorang gadis yang tidak ia kenali berjalan disampingnya memberi senyuman.

Bitra tak menjawab apalagi bertanya, ia hanya membiarkan gadis itu mengatakan alasannya memanggil.

“Aku lihat Kak Bitra dari semenjak di perpus, cuma gak berani nyapa karena takut ganggu.”

Bitra menyeringai, memang sekarang gak ganggu? Pikirnya seperti itu.

“Aku Refala, panggil aja Rere.” Gadis itu mengulurkan tangan.

Bitra mengangkat sebelah alisnya, ia tidak butuh nama dari gadis itu, ia hanya ingin tahu alasan gadis itu berjalan di dekatnya dan membuatnya jadi merasa risih.

Tak mendapati balasan, gadis yang mengaku bernama Refala itu menarik tangannya kembali. Namun senyumannya tak juga pudar.

“Aku tahu Kak Bitra dari Kak Nata.”

Mendengar Nama temannya di sebut, Bitra menghentikan langkahnya. “Lo temen Nata?” Tanyanya baru mengeluarkan suara.

Refala mengangguk semangat, mungkin ia senang karena akhirnya Bitra tak mengacuhkannya lagi.

“Dimana?”

“Kebetulan kita satu UKM MPC, terus Kak Nata pernah cerit—“

“Maksud gue lo tahu gak dia dimana? Gue telpon gak di angkat terus dari tadi. Udah sore.” Potong Bitra.

Tadi siang Nata menyuruhnya untuk menunggu sampai kelasnya selesai. Tapi sudah lama di tunggu Nata tak juga mengabarinya.

“Ohh, udah kakak lihat di kelasnya?”

Bitra mengangguk. Sebelum datang ke perpustakaan Bitra lebih dulu menghampiri kelas Nata yang berada di gedung Fakultas Ilmu Komunikasi, namun ia hanya melihat beberapa mahasiswa disana dan ketika ia menanyakan Nata mereka bilang bahwa temannya itu sudah pulang lebih dulu.

“Bentar, aku coba telpon.”

“Gak usah.” Ucap Bitra menghentikan Refala yang berniat menelpon Nata. Telpon dari dirinya saja tidak di angkat, apalagi dari gadis itu. Hanya akan membuang waktu menurutnya. Ia pun kembali berjalan meninggalkan Refala begitu saja.

Belum melangkah terlalu jauh Bitra merasakan  getaran pada benda pipih di saku celana nya, segera ia ambil dan nama Nata tertera di layar.

BITRA, NATA, & JUNA (SELESAI)Where stories live. Discover now