Epilog

6.8K 869 114
                                    

10 months later...

"Beri maskara sedikit tebal disana. Itu akan bagus untuk tema Vogue kali ini."

Jennie Kim, sang model terkenal memberi interupsi pada Maeng, makeup artist nya. 

Selain sebagai model, Jennie juga menguasai skill sebagai fashion editor, hingga jenis riasan apa yang cocok untuknya pada setiap tema pemotretan yang ia kerjakan.

"Aku ingin ada tema black and white, untuk beberapa page. Katakan pada Borah, apa ia setuju?" 

"You're the best, Queen. Borah selalu menyerahkan semuanya padamu." jawab Maeng. Yang menghasilkan kuluman senyum dari bibir tebal milik Jennie Kim.

"Dia bahkan mengatakan, cukup kau saja yang mengambil sepenuhnya pada editing. Borah lebih percaya pada hasil pilihanmu daripada dirinya sendiri."

"Hahaha... Dia terlalu mengada-ada. Aku hanya menyumbangkan ideku saja. Jika itu bagus, tentu saja aku senang." 

Borah Song adalah seorang Director juga fashion editor profesional, yang sudah seringkali menangani pemotretan Jennie di beberapa majalah yang mengontraknya.

Dari mulai Elle, Bazaar, Dazed, Marie Claire, dan tentu saja Vogue.

Dan salah satu orang berpengaruh dalam bidang fashion di Korea itu, sudah sangat percaya pada kualitas Jennie Kim yang sudah dinobatkan sebagai model papan atas Korea.
Akibat kehebatannya yang sering bekerjasama dengan perusahaan internasional, membuat nama Jennie juga kian melambung tinggi dikancah fashion dunia.

Dia juga sering bolak-balik melakukan perjalanan ke luar negri untuk pemotretan atau shooting iklan yang dilakukan diluar Korea.

Dalam sepuluh bulan ini, setidaknya Jennie benar-benar sibuk dengan rutinitas padatnya setiap hari. 
Meski begitu pikirannya tetap selalu terbagi pada sang kekasih, Lalisa Manoban tentunya.

"Irene Eonnie..." panggil Jennie kepada manager sekaligus asisten nya saat ini, yang bernama Bae Joo-Hyun, namun biasa dipanggil Irene.

" panggil Jennie kepada manager sekaligus asisten nya saat ini, yang bernama Bae Joo-Hyun, namun biasa dipanggil Irene

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ne."

"Apa dia sudah menjawab pesanku?"

Irene lantas segera mengambil ponsel boss nya  itu, setelah pertanyaan Jennie.
Lantas dibukanya ponsel tersebut untuk mengecek seluruh pesan yang dikirim oleh Jennie kepada Lalisa.

"Belum, Jen." jawab sang manager setelah melihat tidak ada satupun balasan pesan dari Lalisa.

"Hm, mungkin pacarku benar-benar sedang sibuk. Sampai tidak sempat membuka ponselnya." 

"Tapi dia sudah membacanya."

"Apa?"

Jennie yang semula positive thinking, tiba-tiba kini berubah kesal.
Ia menangkis halus jemari Maeng yang tengah memoles shading pada hidungnya, untuk beranjak bangun mengambil ponselnya yang ada pada Nayeon.

Woman Like MeWhere stories live. Discover now