Ex (3)

6.2K 886 159
                                    

"Terimakasih Ms. Sung-Hwa. Berlatih disini sungguh menyenangkan."

Suara Mina terdengar tepat disamping ruangan dimana Lisa dan Jennie berada saat ini.

Kontan saja Jennie langsung mendorong tubuh Lisa menjauh, dan membuat ciuman itu akhirnya terlepas.

Nafas Jennie tersengal akibat minimnya oksigen yang ia hirup ketika berciuman tadi. Membuat dadanya nampak bergerak naik turun tak beraturan dengan sorot mata super kesal pada gadis jangkung mantan kekasihnya ini.

Jennie mengusap kasar bibirnya dengan punggung telapak tangan seolah bentuk ungkapan kekesalannya pada Lisa.
Dan si Manoban itu memberikan reaksi tak sungkan sedikitpun.
Dia malah terkekeh puas karna bisa membalas kelakuan sang model terkenal yang ia pacari satu tahun yang lalu itu.

"Dasar brengsek!"

Jennie hampir mengangkat suaranya saking jengkelnya ia.

Dan Manoban kian menyeringai. Dia malah mengangkat telunjuknya seolah memberi isyarat pada Jennie untuk tidak berisik dan membuat Mina mengetahui apa yang baru saja mereka lakukan beberapa saat yang lalu.

Seketika telinga Jennie semakin terasa memerah karna emosi.

Itu sama saja pelecehan baginya. Lagi-lagi Lisa melecehkannya.

Jennie menggeleng tak percaya akan tingkah Lisa yang tak ia sangka. 

Kurang ajar. Brengsek. Bajingan. 

Tiga kata itu terlintas dengan umpatan kesal yang hanya bisa Jennie ungkapkan dalam hatinya saja. Sebab ia memang tidak mau Mina menemukan mereka disini, yang akan membuat dirinya terlihat rendah dimata perempuan Jepang itu.

Ini berantakan.

Sifat buaya Lalisa membuat dia unggul dengan provokasinya saat ini.

Dengan tanpa satu katapun lagi, Kim Jennie keluar dari ruangan itu bersama amukan gila dalam batinnya.
Wajahnya kesal bersama langkahnya yang tergesa.

Lalisa POV.

Dia pasti muak.

Marahlah Jennie. Itu lebih baik kurasa. Sampai kebencianmu padaku muncul kembali.

Keadaan saat ini begitu rumit.

Aku sengaja kembali untuk merebut perusahaanku agar Mommy dan Haruto tidak lagi bergantung pada bajingan sialan bernama Kim Taehyung itu.

Aku tidak rela dia mengusai ibu dan adikku, dan juga Jennie tentunya. Terlihat baik dimata mereka sampai membuat mereka lupa bahwa pria itulah yang membuat ayahku mati perlahan.

Tidak bisa kulupa. Benar-benar tidak dapat kulupa.

Dia menjatuhkanku juga sampai aku tak punya daya dan upaya untuk melawannya. Menyebabkanku terjebak bersama Yakuza, juga pelukan hangat Mina. Jika tidak, bisa saja aku juga akan menjadi keledai miliknya, atau seperti seekor kerbau yang menurut pada perintahnya saat ia cucuk hidungnya.

Lebih baik aku miskin. Daripada harus menjadi budak Kim Taehyung.

Dan sekarang, dia memiliki Jennie yang membuatnya semakin kaya.

Bagaimana aku bisa diam saja melihat itu?

Banyak sekali yang harus kulakukan, dan Jennie yang bersikap seperti ini hanya akan membuatku serba salah.

Jika aku bisa menawar, tentu saja kembali bersama Jennie adalah pilihan yang pertama yang akan kuajukan.

Namun keadaan tak selalu sama dengan apa yang diharapkan, bukan?

Woman Like MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang