Die For You

5.8K 876 184
                                    

Jennie duduk di kursi mobil mewahnya dengan beberapa asisten tambahan yang mendampinginya saat ini. 

Sang model terkenal akan menghadiri launching sebuah brand dimana dirinya sendirilah yang akan menjadi ambassador nya.

Lagi, Jennie berhasil mendapatkan kepercayaan kembali dari produk-produk terkenal yang meminta dirinya untuk mempromosikan produk tersebut.

Calvin Klein, secara resmi telah berhasil menggaet Jennie Kim sebagai brand ambassador di Korea. 
Jennie juga menjadi satu-satunya model wanita di Korea yang menempati kedudukan tersebut.

Dalam beberapa waktu kedepan, wanita itu akan memiliki rentetan jadwal yang siap menunggunya sampai masa promosi itu selesai.

Jennie pantas berbangga akan hal itu. 

"Eonnie, kita akan turun lewat belakang karna suasana terlalu riuh didepan sana." ucap Julia yang seperti biasa, fokus dalam melindungi sang boss.

Kali ini Julia tidak menyetir. Karna jika di event seperti ini, konsentrasinya tidak boleh terganggu oleh apapun. 
Jennie adalah prioritas utamanya.

"Sudah cukup." Julia memberi perintah pada asisten penata rambut yang terlihat masih membetulkan rambut Jennie agar terlihat lebih wavy.

"Eonnie pakai ini." 
Julia memberikan sebuah earbud untuk dipakai Jennie. Dimana earbud tersebut berfungsi untuk berkomunikasi dengan Jennie saat Julia tak bisa menemaninya didalam.
Jennie sendiri menurut begitu saja. Dia membuka telinganya agar Julia bisa memakaikan alat tersebut padanya.

"Beri aku beberapa titik, dimanapun nanti Eonnie berada."

"Jangan berlebihan, Lia. Kita sudah sering menghadiri acara semacam ini."

"Tidak, setelah gadis mafia itu datang dan hampir mencelakakanmu, Eonnie. Kumohon menurut saja."

Jennie kemudian diam, tak berminat lagi untuk menjawab.
Seperti biasa, sia-sia menghadapi sifat posesif asisten pribadinya ini.

"Belok kanan didepan sana. Kita akan masuk lewat basement pegawai." perintah Julia pada sopir yang mengemudikan mobil Porsche tersebut. Dan sang sopir otomatis mematuhi komandonya.

--------------------

"Mereka lewat belakang." ucap Lisa sambil mengamati gps yang tersambung dengan mobil Jennie. Hal yang sudah lama ia dan Ryujin lakukan sejak mereka pertama kali berada di Korea.

Ryujin yang mengemudi tak menjawab apapun. 

Raut wajahnya terlihat berbeda selama beberapa hari ini. Semua itu terjadi sejak ia berbicara pada Mina dua hari yang lalu dimalam itu.

"Ryu, belok didepan sana, oke?" perintah Lisa yang mengikuti kemana arah mobil Porsche itu berjalan.

Jemari Lisa lantas mengecek beberapa hal yang menjadi perhatian lainnya saat ini.
Yaitu, gps mobil Taehyung.

"Dia sudah ada di titik parkir. Taehyung melewati kerumunan itu." ucap Lisa berbicara sendiri, sebab Ryujin sang asisten masih nampak tak berniat untuk meresponnya.

"Ryu, disebelah kanan." Lisa mengingatkan kembali Ryujin untuk mengarahkan kemudinya kekanan agar memasuki basement parkir pegawai, lokasi yang sama yang sudah dilewati Jennie beberapa saat yang lalu.

Namun Ryujin malah menghentikan laju mobilnya. Dan tentu saja hal tersebut membuat Lisa bertanya-tanya. Raut wajahnya menampilkan kebingungan. 

"Kenapa berhenti?" tanyanya kemudian. Ryujin tak menjawab, ia malah meremas stirnya dengan perasaan gusar.
Pikirannya teringat dengan pembicaraan yang disampaikan tadi pagi sebelum ia pergi bersama Lisa. Sesuatu yang cukup mencengangkan, yang membuat Ryujin mendapat misi khusus dari sang boss besar, Mina Sharon Myoui.

Woman Like MeWhere stories live. Discover now