AKHIR YANG BAHAGIA

371K 36K 54.2K
                                    

Hi Rembo! call me Loli ~~

🚫DILARANG SALAH LAPAK ATAUPUN MENYEBUTKAN JUDUL DAN TOKOH YANG BUKAN ADA DIDALAM CERITA ARTHAN🚫

SEBAGIAN CERITA AKAN DIPRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA.

Cuma cerita ringan yang ada dihaluan ku, semoga kalian suka.

***

"Hai, Arthan."

Suara itu, suara yang sudah lama tidak pernah ia dengar. Arthan membalikkan tubuhnya hingga seluruh tubuhnya menegang tak tertahan. Tangannya terkepal saat orang itu mendekatinya.

"Masih inget sama kita?"

Arthan terdiam dengan pikiran yang entah ke mana, matanya bertabrakan dengan mata orang itu. Tanpa mau menunggu semuanya, Arthan mendekati orang itu. Mata nyalang milik Arthan terlihat marah.

"Ngapain di sini?"

"Membongkar fakta?"

"Gue nggak pernah ngelakuin apapun."

"Iya, bagi lo. Bukan bagi kita."

Arthan mendorong orang itu kasar, segera melangkah turun dari tangga rooftop dengan wajah yang terlihat sangat linglung, laki-laki itu diam, sejenak melihat dinding dengan arah mata yang sangat kosong. Arthan menggeleng kasar, tidak, itu bukan apa yang ia pikirkan selama ini.

"ARGH!"

Segera ia berlari kencang, ia takut ada sesuatu yang terjadi jika ia tidak berada di samping Beby. Rasa takut yang entah kenapa sejak beberapa hari lalu menghantuinya begitu menyeramkan.

Tak peduli menabrak banyak orang, ia hanya ingin Beby. Butuh di peluk oleh Beby.

"Beby, ayo pulang!"

Perempuan yang tengah menunggunya itu mendongak, kening Beby berkerut. "Kok ngos-ngosan gitu?"

"Mau balik."

"Iya, mau beli minum dulu, nggak?"

Arthan menggeleng lemah, ia masih gugup dengan semua yang terjadi. Segera ia raih pergelangan tangan Beby dan menarik perempuan itu untuk menjauh dari area rumah sakit milik ayahnya.

Masuk ke dalam mobil yang ia bawa tadi, Arthan masuk lebih dulu. Arah matanya kosong sekali menatap depan.

"Kamu kenapa sih? Dari tadi kaya nggak tenang gitu?" Tanya Beby bingung sendiri dengan tingkah Arthan.

Namun Arthan masih setia pada diamnya, laki-laki itu langsung mengarahkan mobil untuk keluar dari area rumah sakit. Tanpa peduli dengan pertanyaan Beby yang sedari tadi terdengar asing.

"Arthan, nggak usah ngebut!"

"Than!"

Perlahan, tangan Arthan terkepal, emosinya memuncak. Belum lagi rasa takut yang ia alami membuat napasnya tidak teratur. Arthan kalang kabut, tanpa ia duga, cara berkendaranya jauh dari kata aman.

"ARTHAN!"

CIT!

Keduanya berlomba untuk mengambil oksigen, jantung mereka terasa hampir lepas dari tempatnya. Arthan hampir menabrak seseorang karena tidak konsentrasi, pikiran laki-laki itu bercabang dengan beberapa pertanyaan yang seharusnya tidak ia pikirkan.

"ARTHAN!"

"Lo kenapa, sih?! Bahaya tau nggak!" Bentak Beby marah.

Beby segera turun dari mobil lalu menghampiri orang yang baru saja hampir Arthan tabrak. Menyentuh pundak perempuan yang kini terlihat ketakutan.

ARTHAN | PERJODOHAN Where stories live. Discover now