🌼 TW chapter 21

Start from the beginning
                                    

"Oh hai, gue Teresa temennya Davero," ucap Teresa memperkenalkan diri. Ia mengulurkan tangannya.

Reina sedikit tersentak saat Teresa memperkenalkan diri. Jadi ini yang namanya Teresa. Dan tadi Davero bilang dia pacarnya di depan calon istrinya?

"Reina," ucap Reina membalas jabatan tangan Teresa.

"Lo temennya Davero?" tanya Reina penasaran. Sebenarnya ia bingung kenapa waktu itu Jena bilang kalau Teresa itu calonnya Davero. Tapi sekarang Teresa sendiri menyebut dirinya hanya teman Davero.

Teresa mengangguk sembari tersenyum.

"Bukannya calon istrinya Davero ya?" tanya Reina menatap dua orang itu bergantian.

"Bukan." jawab mereka bersamaan.

Reina mengerutkan alisnya bingung.

"Gue udah bilang waktu itu Rei," ucap Davero.

Jadi benar apa yang dikatakan Davero tentang perjodohan itu?

"Ayo pulang, udah ditungguin Mama," ucap Davero menarik Reina menuju kasir untuk membayar belanjaan Reina.

Reina sedikit terseok mengikuti langkah besar Davero.

"Besok besok ngobrol lagi yah!" ucap Reina melambaikan tangannya. Dilihat sepertinya Teresa orang yang baik.

Teresa membalas lambaian tangan Reina sembari tersenyum dan mengangguk.

Sampai di mobil Reina yang masih penasaran memberanikan diri untuk bertanya kepada Davero.

"Tadi kan belom selesai ngobrol, kenapa narik-narik duluan sih?" tanya Reina.

"Gak usah ketemuan lagi sama dia," jawab Davero.

Reina menjadi semakin bingung.

"Kenapa? Dia keliatannya baik kok. Gue malah pengen ngobrol lagi sama dia."

"Gue bilang gak usah."

Akhirnya Reina hanya mengangguk meskipun ia tak paham apa maksud Davero.

"Tadi kenapa bilang gue cewek lo, kalo dia marah gimana?" tanya Reina ada perasaan senang saat Davero menyebutnya sebagai pacar tapi juga ada perasaan tak enak pada Teresa.

"Buat apa dia marah?" bukannya menjawab Davero malah balik bertanya.

"Dia calon istri lo Davero."

Lama-lama Davero kesal sendiri dengan Reina yang sangat keras kepala. Ia memilih diam. Tak ada gunanya juga ia menjelaskan panjang lebar jika ujung-ujungnya Reina tidak percaya.

"Anyway kalian beneran di jodohin?"

Davero mengangguk.

"Kenapa kalian nolak? Kalian cocok tau, Teresa juga cantik."

Davero tersenyum meremehkan, "Gak usah mancing."

Emang ya cewek tuh paling suka nyari ribut. Udah gitu ntar dia juga yang ngambek. Dasar cewek :(

"Gue udah punya elo." ucap Davero. Entah dia belajar seperti itu dari mana.

"Apaan sih!" elak Reina mengalihkan pandangannya keluar kaca mobil. Menyembunyikan pipinya yang bersemu.

"Dav, gue boleh tanya sesuatu sama lo?" tanya Reina. Ia sudah kembali menetralkan raut wajahnya.

"Hmm." jawab Davero bergumam.

"Cewek yang di ig lo... siapa?" entah keberanian yang datang dari mana Reina menanyakan hal itu.

Davero tersenyum kecil, "Lo tipe cewek yang posesif ya?" tanya Davero.

THE WAY [END]Where stories live. Discover now