4 - Karma

89 44 30
                                    

Hi, Gaes. Aku kembali. Setelah tadi sempat berperang dengan perasaan soal pemilihan nama, akhirnya aku memutuskan buat ganti nama tokoh. Wkwkwk. Selabil itu aku.
Namanya juga ide dadakan, ye, kan? Jeongmal mianhae, udah bikin kalian bingung, terombang-ambing. 🤣
But, aku janji gak labil lagi. Udah, namanya gitu aja. Protes, kucium!

Pokoknya, Park Jihoon as Jan Pramana, Kang Daniel as Danendra atau nanti dipanggilnya Dendra, Kang Minah as Kinanti.

Mumet, gak? Mumetlah, masa enggak? 🤣
Ya udah, daripada mumet, yok, kita langsung baca. Part ini kukasih ta-cintaan boleh, ya? 😌

Happy wedding, eh, happy reading.

"Mari hidup bersama, kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Mari hidup bersama, kita. Dalam sedihmu, dalam senangmu. Kita ...." -Kevin Danendra Aditama

***

"Maaf." Kata itu terlontar begitu saja dari bibir Kinan, sangat pelan, tetapi Dendra masih sanggup mendengarnya.

"Untuk?"

Tak ada tanggapan, Kinan bungkam, lalu menunduk dalam karena tak sanggup menatap mata Dendra yang menyiratkan banyak kekecewaan. Siapa sangka? Dendra malah membawa Kinan dalam pelukannya. Tak ada kata yang keluar, hanya degup jantung yang menjadi saksi bahwa mereka saling merindukan.

Andai waktu bisa dihentikan, Dendra akan menghentikannya saat itu juga. Andai ia harus mati sekarang, ia rela, karena saat bersama Kinan, tak ada lagi penyesalan.

Dendra masih memeluk Kinan erat–seperti tak ada hari esok–dan membelai rambut hitam sebahu perempuan itu dengan sangat lembut. Ia bernapas lega, seolah-olah seluruh beban di bahunya sudah terangkat. Tak berapa lama, Dendra menangkup wajah kekasihnya, menatap bibir perempuan itu dengan intens.

"Boleh?"

Kinan tersenyum mendengar pertanyaan itu, lalu menggeleng mantap. "Nggak ada! Nggak boleh!"

Dendra mencebik, tetapi detik kemudian tersenyum, lalu kembali memeluk Kinan. Ia bahagia, hingga tak tahu harus berbuat apa. Meski setelah putus hubungan dengan Kinan, tak sekali pun ia jatuh cinta pada perempuan lain. Benar jika ia berubah menjadi sosok yang suka berganti pasangan, tetapi itu tak berarti bahwa cinta di hatinya turut berubah.

"Kamu utang banyak penjelasan sama aku. Apa sekarang kamu lagi jomlo?"

Dendra tertawa renyah, tetapi seketika tawa itu berhenti saat Kinan mencubit pinggangnya. Cubitan itu juga termasuk yang ia rindukan dari Kinan. Omelan, cara bercanda, cara merayu, wajah Kinan yang merajuk, semua itu benar-benar Dendra rindukan.

Call Me Nuna |Park Jihoon| Tamat√Where stories live. Discover now