Ch. 11 - Perangkap Tikus

Mulai dari awal
                                    

Sebentar-sebentar Sherlock mengintip ke arah arlojinya, begitu jarum panjang telah menunjuk tepat ke angka dua belas –api perapian mereka yang mulanya kecil itu berkobar dan berubah menjadi hijau. Detik berikutnya, disertai kobaran api yang lebih besar –Albus Dumbledore tiba-tiba muncul di dalam perapian, dan meskipun Sherlock telah menggubah perapian itu sedemikian rupa, Albus Dumbledore masih harus menunduk untuk keluar dari sana.

"Maafkan saya Mr. Dumbledore" kata Sherlock, menyembunyikan rasa kagum nya "Perapian itu tak dirancang untuk muat dimasuki orang-"

Dumbledore mengibaskan bubuk yang tertempel di jubahnya, lantas mendekati Sherlock sambil tersenyum "Yang penting masih bisa dilewati, kenalan saya di Kementerian menyambungkan perapian Anda ke jaringan floo, meskipun itu tanpa persetujuan Menteri Sihir. Setelah ini akan diputus lagi kok-" katanya seraya menyalami Sherlock.

John juga menyalami orang tua itu, sambil memikirkan betapa besar pengaruh Dumbledore, sampai bisa menyuruh orang Kementerian untuk melakukan hal ilegal seperti ini.

"Yang lain akan menyusul-" kata Dumbledore, kembali menghadap ke perapian.

Dan benar saja, sekitar tiga puluh detik setelah kedatangan Dumbledore –perapian menyala hijau lagi dan kali ini yang datang adalah Severus Snape, dengan penampilan serba hitamnya dan ekspresi kaku nan misterius di wajahnya.

Setelah Severus Snape, kemudian Remus Lupin, dengan setelan sederhana dan karena alasan tertentu, wajahnya dipenuhi dengan bekas cakaran, John tidak terlalu memperhatikan itu kemarin. Setelah Remus Lupin, John kira sudah semuanya, namun api membara lagi dan seseorang yang jangkung berkulit hitam keluar dari perapian dengan susah payah.

"Pria ini namanya Kingsley Shacklebot" kata Dumbledore memperkenalkan "Salah satu Auror, karena saya beranggapan bahwa Anda, Mr. Holmes, telah menemukan keberadaan Peter Pettigrew, ataukah saya terlalu berharap banyak?"

Sherlock melambaikan tangannya "Tentu saja tidak, Mr. Dumbledore" katanya "Pertama-tama, bisakah Anda merapikan perapian saya?"

Albus Dumbledore menuruti permintaan Sherlock.

"Itu sangat mengesankan, terimakasih, kemudian saya minta maaf karena tak punya cukup kursi untuk tuan-tuan sekalian, tapi apa yang telah saya dapatkan akan jauh lebih menarik dari tempat duduk yang nyaman."

Tepat setelah berkata demikian, bel pintu depan berbunyi dan terdengar suara menaiki tangga.

"Itu dia!" Seru Sherlock, lantas buru-buru membuka pintu dan menjulurkan separuh badannya keluar.

John mendengar suara sahabatnya itu samar-samar "Tidak usah masuk, Wiggins, ini imbalan untukmu dan teman-temanmu, terimakasih"

Kemudian Sherlock menutup kembali pintunya, kini dia telah memegang sebuah kandang kecil di tangan kirinya. Di kandang itu, terdapat seekor tikus yang kurus, dan terus berlarian ke sudut-sudut rangkaian kawat itu dengan panik.

John mengernyit melihatnya, dan saat dia mengedarkan pandangannya ke orang-orang yang ada disana. Remus Lupin terlihat sangat terkejut, sementara tiga orang lainnya nampak kebingungan.

"Apa maksudnya ini, Mr. Holmes?" Tanya Dumbledore.

"Kemarin pagi saya menemui Satuan Detektif Polisi divisi Baker Street, well, anak-anak jalanan itu. Mereka memiliki relasi dengan sesamanya di seluruh London, bahkan lebih luas dari yang dimiliki pria-pria terhormat seperti kita ini. Saya memberi mereka peta London, berikut peta saluran airnya.

Kemudian saya memerintahkan mereka untuk berkeliaran di sekitar lubang saluran air yang ada di jalanan, dan menyiarkan berita palsu tentang rencana pembersihan saluran air secara besar-besaran, sekaligus pemberantasan hama tikus.

Sherlock Holmes and The Fall of The Dark LordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang