Ch. 9 - Ketakutan Terbesar John

212 54 3
                                    

Mengulur waktu, ya, itulah yang sedang Sherlock lakukan di hutan antah berantah itu, dirinya tetap waspada kepada Bellatrix Lestrange –apalagi setelah ia menyadari bahwa ia tak membawa senjata sama sekali.

"Kau tau, Holmes" kata Bellatrix "Aku suka sekali bermain-main dengan orang bodoh sepertimu, yang memilih jalan yang sulit ketika ada jalan yang mudah-"

Sherlock tersenyum "Dan Anda adalah satu dari sedikit orang yang menganggap saya bodoh" katanya "Tapi apakah orang bodoh seperti saya ini bisa menemukan Voldemort yang-"

Sherlock belum selesai dengan kalimatnya namun telah terinterupsi oleh sebuah lesatan cahaya yang hampir menyerempet pipinya, serta suara ledakan keras yang dihasilkan oleh sebuah mantra yang dilontarkan Bellatrix untuk menghancurkan hampir separuh batang pohon besar –lima meter jauhnya dibelakang Sherlock.

Ketika Detektif itu menoleh, ledakan itu menyisakan bekas kerukan yang besar di batang pohon. Sherlock menelan ludahnya kemudian berbalik kepada Bellatrix lagi, dia berpikir kalau itu tadi mengenainya –apa yang akan terjadi?

"Aku sudah bilang jangan sebut namanya sembarangan!" Teriak Bellatrix "Cukup katakan dimana keberadaannya sekarang!"

Sherlock menatap wanita itu lebih serius dari sebelumnya, kemudian berkata "Saya juga sudah bilang, jika saya memberitahu Anda, pekerjaan saya akan sia-sia"

"Jadi kau memang memilih jalan yang sulit, Muggle keras kepala!" Erang Pelahap Maut itu, kemudian menunjuk Sherlock dengan tongkatnya.

"Tapi, Mrs. Lestrange" kata Sherlock "Jika Anda ingin mengorek informasi dari saya, Anda bisa melakukan itu di Baker Street, kenapa repot-repot membawa saya kesini?"

"Karena sekarang kau sendirian, Holmes" Bellatrix menyeringai "Tidak ada John Watson disini"

John tak memikirkan bagaimana dia berputar-putar dalam api hijau, berpindah dari satu bangunan ke bangunan lain menggunakan perapian, dia pun tak banyak berbicara ketika Remus Lupin mengajaknya menemui Dumbledore di sebuah pub penuh dengan Penyihir.

Dia juga tak banyak mendengarkan apa yang Dumbledore katakan tentang mata-mata dan informan di Kementerian Sihir, juga perkataannya tentang meminta orang kepercayaannya untuk melakukan sebuah tugas, yang pasti dia tau bahwa Remus Lupin sekarang sudah mengantongi kemungkinan kuat keberadaan Bellatrix Lestrange.

"Beruntung sekali Bellatrix baru saja melepaskan mantra, jadi tongkatnya bisa dilacak oleh Kementerian" kata Lupin.

Meskipun John tidak berpikir bahwa itu adalah sebuah keberuntungan, bagaimana jika mantra tadi melukai Sherlock? Bagaimana jika Pelahap Maut itu telah membunuhnya?! Tidak –itu tidak terjadi, tidak akan.

"Kita sampai" ujar Lupin ketika mereka sampai di tepi hutan.

"Dimana Sherlock?" Tanya John.

"Dokter-" panggil Lupin pelan "Kita akan pergi ke tempat dimana Mr. Holmes berada dengan menggunakan Portkey" ia menunjuk sebuah ember jelek yang terguling di tanah di depan mereka.

"Saya tidak peduli kita kesana dengan apa-" kata John "Tapi kita harus buru-buru"

Lupin mengangguk, mengerti kekhawatiran yang John rasakan "Sentuh ember nya, Dokter"

"Sorry?"

"Sentuh ember nya"

John tidak yakin, tapi dia toh berjongkok dan memegang ember itu. Dia melihat Lupin mengamati arlojinya.

"Kita pergi dalam lima, empat, tiga, dua, satu!"

John merasakan sensasi tertarik di bawah pusarnya, kemudian merasa terserap kedalam sebuah lubang –rasanya lebih parah dari apparate. Beberapa detik setelahnya dia terjatuh di sebuah hutan yang benar-benar lain dari hutan yang ia pijak sebelumnya, matahari masih di langit, tapi cahayanya terhalang dedaunan yang lebat dari pohon-pohon yang besar.

Sherlock Holmes and The Fall of The Dark LordWhere stories live. Discover now