Pemilik inisial AZD dan NZD kini tidak punya waktu untuk gabut. Pasalnya kelas XII semester ganjil ini mulai menampakkan keganasannya lewat tugas yang menumpuk seenak jidat. Walhasil, dua remaja yang berstatus suami istri itu tengah mengerjakannya satu persatu. Mulai dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika sampai Biologi punya masing-masing tugas yang agaknya membuat pening. Walau IPS, mereka juga belajar Biologi, tepatnya Biologi Lintas Minat.

"Semenjak X dan Y dipersatukan, matematika jadi rumit seperti jalanku mencapai titik puncak dihatinya," monolog Naya.

Ini sih efek samping memahami buku pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia sekaligus. X dan Y yang biasanya bersanding dengan angka malah disandingkan dengan frasa bahasa. Ada-ada saja si Naya.

Algra yang tengah membaca materi Biologi tentang Reproduksi Pada Manusia pun tak ayal menyumbang tawa mendengar ungkapan istri manisnya.

"Jangan stres, ini masih semester satu," peringat Algra setengah bercanda setengah serius.

Naya menghela napas, menyingkirkan buku Matematika juga Bahasa Indonesia yang ada didepannya, memilih mengintip buku cetak berwarna hijau yang sedang dibaca Algra.

"Dih, semester satu bukan itu kali materinya," sewot Naya. "Dasar mesum!" lanjutnya mencibir.

"Mesum dari mananya? Ini sudah masuk kurikulum, dan sebentar lagi pasti dijelasin sama Pak Gita," ucap Algra. Sekedar informasi, Pak Gita adalah guru Biologi terfavorit versi Algra.

"Oh. Y."

"Mau praktek duluan?" Algra pindah posisi, naik ke sofa yang diduduki sang istri.

"Boleh, kapan?" Seringain Naya muncul merespon perkataan Algra. Tangannya pun jahil meraba dada bidang lelakinya. Tidak sampai disitu, Naya membuat posisinya jadi dipangkuan Algra.

Tak sampai disitu, Naya dengan sengaja iseng menyentuh jakun Algra.

Susah payah Algra menahan napasnya. "Cukup, Nay. Kalo belum siap jangan mancing. Lo nggak tau seberapa baperannya dia." Melirik ke bawah tempat sumber masa depannya berada.

"Tegang ya?" goda Naya.

"Heh, tau dari mana kata-kata itu?" Algra merubah air muka, agak kaget mendengar lontaran Naya yang mengarah ke sana.

Naya tersenyum santai. "Dari Wattpad... Ahhh, mmmmphhh, nghhhh, nikmathhh!" Sedetik kemudian terkikik geli dengan lontarannya sendiri.

"Astaghfirullahaladzim, tobat, Nay, tobat!" Algra menurunkan Naya dari pangkuannya.

"Memangnya diapain sih sampe ceweknya mmmmphhh nghhhh ahhh nikmathhh gitu?" tanya Naya polos. Jujur, Naya tau kata-kata itu bukan dari cerita 21+, tapi dari cerita 17+ yang kebetulan sedikit menuliskan itu, namun sama sekali tidak dijabarkan. Yoi, kalau kemarin cuma berani sampai 16+, sekarang gadis yang menyandang status sebagai istri Algra itu sudah berani membaca bacaan yang 17+.

"Dien-"

"ASSALAMUALAIKUM...."

Kalimat Algra harus terpotong kali ini. Dari arah pintu depan, sepertinya ada tamu yang ingin berkunjung. Algra kenal suara salah satunya.

"Ada Ayah, Nay." Algra bangkit dari duduknya. Naya juga.

Sore ini mungkin Bi Jinah sedang istirahat di paviliun, makanya kurang dengar dengan suara tamu dan bel yang berbunyi.

Daripada tamu menunggu, Algra juga Naya membukakan pintu.

"Waalaikumsalam, Yah."

Iris mata sepasang pasutri itu agak terkejut melihat orang-orang yang datang. Bukan ayah saja yang sedang dilihat Algra dan Naya, melainkan ada enam orang laki-laki berseragam putih-putih. Mirip perawat rumah sakit.

ALGRAFIWhere stories live. Discover now