Chapter 32

2.5K 315 314
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


























Waktu akan terus berjalan dengan semestinya, tak banyak yang berubah termasuk dengan perasaannya. Taehyung mencoba membiasakan diri tanpa hadirnya Jisoo, namun ketika malam tiba gadis itu malah turut hadir mengisi kekosongan nya.





Semuanya masih begitu jelas dan lekat, bagaimana gadis itu tersenyum, bertingkah, bahkan menciumnya begitu terasa nyata.





Taehyung mengira bahwa dirinya sudah gila. Di hantui bayangan Kim Jisoo membuat nya sering berhalusinasi.





"Taehyung, katakan pada ayah jika kau sedang tidak baik - baik saja."





Taekwon sangat khawatir dengan putra nya yang akhir - akhir seolah tak memiliki semangat untuk hidup. Setiap pagi selalu ia dapati wajah Taehyung yang pucat dan lingkaran hitam di bawah matanya.





"Aku baik - baik saja. Hanya perlu istirahat, ayah."





"Hari ini jangan pergi kuliah dulu."





"Istirahat nya nanti saja ayah, sepulang kuliah."





"Taehyung..." lirih ayah nya tertahan. Putranya memang sangat bebal.





Tak ingin membuat keributan di pagi hari dan Taehyung juga tak ada tenaga untuk menentang sang ayah, akhirnya Taehyung memilih mengalah.





Ia kembali memasuki kamar dengan gontai, menyeret tas selempang miliknya.





Menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Matanya terasa berat, namun tak bisa untuk terlelap. Taehyung begitu sangat tersiksa.





Hampir satu tahun, namun Taehyung merasa dirinya semakin lemah. Jisoo masih begitu kuat menguasai hatinya.





"Masih tentang Jisoo?"





Taehyung terkejut, lalu menyembunyikan selembar polaroid di bawah bantal tidurnya.





Sang ayah duduk di sampingnya, meletakkan teh hangat pada meja.





"Kau... payah."





Taehyung tersinggung ketika dengan terang - terangan sang ayah menghina nya.





"Jika memang tidak ingin serius pada Jisoo, harusnya kau tak mengajak Jisoo untuk menjalin sebuah hubungan."





"Ayah tak banyak tahu tentang ku dan Jisoo."





Taekwon menghela nafas berat, sangat kesal pada sang putra.





"Taehyung, lelaki itu yang dipegang adalah tanggungjawab nya. Dan kurasa saat ini ayah ragu melihat mu sebagai lelaki."




"Paper Hearts" (✓)Where stories live. Discover now