Chapter 13

4.2K 500 111
                                    

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.




Kim Taehyung sangat menyesal dengan perlakuan nya semalam pada Jisoo. Ia telah melakukan perbuatan yang melewati batas yang seharusnya. Tidak semestinya ia merenggut kesucian gadis polos yang selalu ia jaga.



Pagi sekali ia menunggu sang kekasih di meja makan, menyiapkan beberapa makanan yang Jisoo sukai dengan bantuan bibi Jung. Ia ingin menebus rasa bersalahnya pada Jisoo.



Tak selang beberapa lama, gadis itu turun memeluk tubuh Taehyung tiba - tiba. Senyuman merekah terpatri di wajah cantik nya seolah tak akan pernah luntur.



Taehyung yang terkejut dengan tingkah Jisoo lantas mendorong tubuh mungil itu sedikit keras, hampir menabrak meja makan di belakangnya.



"Hey, maaf." Pekik Taehyung khawatir saat melihat Jisoo mengadu kesakitan.



"Jisoo, ada yang terluka?"



"Hatiku yang terluka," rengeknya dengan mata yang mulai berkaca - kaca membuat Taehyung panik.



"Kenapa mendorong ku? Taehyung tidak ingin di peluk aku lagi?"



"Hey, bukan begitu sayang. Ini di rumah, nanti kalau ada yang melihat bagaimana, hmm?"



"Biarkan saja. Lagipula kita sudah pacaran. Siapa yang akan melarang?"



Kim Taehyung dengan segera membungkam mulut kekasih nya, membawa tubuh kecilnya menjauh ke luar rumah.



"Jisoo, jangan berbicara seperti itu lagi."



Taehyung berkata dengan tegas.



"Bukankah perkataan ku benar-"



"Jisoo..."
"Jika cinta padaku, rahasiakan hubungan ini dari keluarga kita."



Jisoo terkejut, memandang Taehyung nyalang.



"Tidak. Aku tidak mau!" Bentak Jisoo yang lalu memeluk lebih erat lagi tubuh Taehyung.



"Aku tidak mau menjalin hubungan sembunyi - sembunyi seperti ini. Orang tuaku berhak tahu, Taehyung. Semua orang harus tahu, jika aku milikmu."



Di ciumnya lamat puncak kepala kekasihnya mencoba menenangkannya, "iya aku paham. Tapi waktunya belum tepat Ji."




"Kim Jisoo, orang tuamu sedang sibuk dengan persiapannya ke Singapur besok. Jangan tambah beban mereka, ya."



Mengambil jemari mungil Jisoo di kecupnya dengan lembut. "Setelah mereka pulang. Kita bicarakan ya. Lebih baik besok sampai pekan depan kita habiskan waktu berdua bersama."



"Janji?"



"Ya. Aku janji. Lebih baik kau pikirkan akan kemana kita selama sepekan ini."




"Paper Hearts" (✓)Место, где живут истории. Откройте их для себя