Chapter 31

2.4K 345 346
                                    

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.





Siapa yang akan mengira jika seseorang yang sangat dipercaya tiba - tiba mengkhianati. Kim Taehyung menjebak Jisoo untuk masuk ke dalam kisah yang begitu pelik.




Sirna sudah angannya untuk hidup bersama bahagia dengan Taehyung. Sejak saat itu Kim Taehyung tiba - tiba menghilang. Membiarkan Seokjin merebutnya dengan mudah.




Dan disaat hari pernikahan nya saat ini, Taehyung tak menampakkan batang hidungnya. Hanya memberi sepucuk surat yang ia titipkan pada Seokjin.




Kim Jisoo masih menangis sesenggukan dengan gaun putih yang melingkar manis di tubuh mungilnya. Riasan yang sudah tak beraturan tercampur dengan masamnya air mata.




Seokjin mengunci kamar, membiarkan sang istri untuk menyendiri.









Hai, Kim Jisoo.
Ini hari bahagia mu bukan?
Jika kau baca surat ini, itu artinya kau sudah resmi menjadi nyonya Min. Jangan katakan padaku jika saat ini kau tengah menangis.




Kim Jisoo...
Maaf... kepergian ku akan sangat menyakiti mu. Tapi kulakukan ini demi kebahagiaan mu. Kau tak perlu lagi susah payah menggunakan motor butut jika pergi keluar atau harus bangun pagi memasak untuk makan kita. Karena aku percaya kak Seokjin tidak akan membiarkan istrinya kerepotan.




Maaf, jika selama kita bersama aku selalu menyusahkan mu. Sekarang, ayo bahagia. Kau dan aku, ayo kita bahagia dengan jalan kita masing - masing.




Terimakasih sudah mencintai ku sepenuh hati. Terimakasih sudah banyak berkorban untukku. Kim Jisoo gadis baik, hanya untuk orang yang baik. Mari kita bertemu lagi di suatu hari nanti.



#Kim Taehyung.










Kim Jisoo meremat lembaran kertas itu melemparnya asal. Ia benci ketika Taehyung harus menulis hal yang membuatnya semakin hancur.




Gadis itu bangkit melemparkan apa saja yang tertata di meja, termasuk ponsel yang kini melayang memecahkan cermin hias yang tak bersalah.




Ia berteriak sekencang mungkin berharap terbangun dari mimpi buruk yang begitu menyesakkan. Taehyung, belahan jiwanya benar - benar pergi. Lelaki itu memilih menyerah hanya untuk kebahagiaan Jisoo katanya. Padahal sudah berulang kali Jisoo tekankan bahwa bahagia nya hanya bersama Taehyung.




Jisoo hancur mengacak kasar rambutnya yang berantakan tak berupa. Berteriak keras hingga Seokjin datang dengan nafas yang menggebu - gebu.




"Kim Jisoo... tenang..." lirih nya lembut membawa Jisoo ke dalam pelukan. Istrinya mencoba memberontak, namun Seokjin dengan kuat menahannya.




"Paper Hearts" (✓)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant