"Akhh.. shhh" mereka meringis

"Sekali lagi lo berdua ngomong begitu, gue tendang ginjal lo!"

"Apasih lex, orang kita lagi enak enak gosip juga! Ganggu aja lo"

Dosa besar apa yang hamba perbuat yaAllah sehingga mempunyai teman seperti ini? Batin Alex depresot.

Saat ini mereka sedang berkumpul diwarung mang ujang, jam sudah menunjukkan pukul 20.30 mereka memutuskan untuk berkumpul diwarjang diramaikan oleh amggota anggota yang lainnya.

"Oke kali ini gue mau serius" ucap Daniel.

"Mau ngomongin apa?" tanya Aldo

"Tentang Erlan"

"Kenapa si Erlan? Udah modar?" Tanya Rafli

"Bukan anjir! dia udah sadar dari koma"

"Ya trus gue harus bilang wow gitu?" jawab Rafli

"Bukan gitu dajjal! Ya kita harus hati-hati dong. Jangan sampai salah satu dari kita dikeroyok kaya lo waktu itu"

"Bener kata Daniel" sambar Alex "dia pasti udah nyuruh orang buat bantu balesin dendamnya" sambungnya

"Serius lo?"

"Hm"

"Tau dari mana?"

"Gatau" jawabnya acuh

"Dah la, mengcape menghadapi kanebo kering yang satu ini" Daniel mendramastis.

"Nyenye" Alex mencibir.

***

Gadis dengan hoodie over size berwarna coklat dan dipadukan dengan rok kotak kotak diatas lutut dengan rambut yang dicampol tinggi itu terlihat begitu cantik.

Liora sedang berjalan santai dipinggir jalan ditengah malam ini menuju supermarket untuk membeli cemilan, tak sengaja netranya menangkap dua orang yang ia kenal. ia menyipitkan matanya untuk melihat dengan jelas lagi siapa orang itu.

Bara dan Rena.

"Itu bukannya Bara sama Rena?" gumamnya.

"Ngapain si Bara sama nenek lampir?" tanyanya pada diri sendiri.

Ia berjalan mengendap endap mendekat kearah mereka dan bersembunyi dibalik pohon yang cukup besar berniat menguping pembicaraan mereka.

"Lo masing sayang kan sama gue?" itu adalah suara Rena. Jiwa kepo Liora meronta ronta, ia memasang lebar lebar telinganya untuk mendengar semua percakapan mereka.

Bara hanya diam saja. "Iya kan Bar, lo masih cinta kan sama gue?"

Bara mengangkat sebelah alisnya "kenapa lo ngomong kaya gitu?"

"Ya karna gue yakin kalau lo masih cinta sama gue"

"Dih pede banget lo" jawab Bara sinis. "Ngapain lo datang lagi kesini? Jauh jauh deh lo dari gue. gue udah muak liat muka lo!"

"Cinta? Sayang? Apa Bara dulu kenal sama si Rena?" gumam Liora

"Kok lo gitu sih Bar?" Rena menggenggam lengan Bara.

"Gue pengen kita deket lagi kaya dulu" mohon Rena.

Bara menepis kasar tangan Rena yang menggenggam tangannya. "Najis" jawabnya ketus.

ALDO-LIORAWhere stories live. Discover now