AKALAN ♪ 1 - Sigadis Hujan

5 3 10
                                    

Follow dulu guys!
Jangan lupa vote ye!
Share juga boleh, apalagi komen.
Enjoy! Happy reading, 🐨


I. Sigadis Hujan

♪♪♪

Hujan.

Satu kata yang dikatakan menggambarkan jatuhnya air dari langit yang sering disandingkan dengan kesedihan atau perpisahan yang mengakibatkan adanya kenangan, nan pada kenyataannya hujan adalah titik-titik air yang jatuh dari udara karena proses pendinginan.

Sedangkan menurut Kalan, hujan adalah salah satu berkah yang sangat indah. Karena turunnya hujan membuat makhluk lain yang keterbatasan air akan senang dan bergembira.

Kalan menyukai hujan, salah satu alasannya adalah pernyataan di atas. Dan alasan lainnya hujan membawa ketenangan saat kita melihatnya dari jendela, apalagi berada di tengah-tengah hujan. Kepalanya yang penuh dengan emosi akan meluruh seketika saat hujan turun dan membasahinya. Dan masalah yang menghinggapi akan pergi dengan hujan yang mengguyurnya.

Dan satu lagi, alasan Kalan sangat menyukai hujan ialah dia akan melihat seseorang yang memakai payung berwana biru tua melintasi lapangan, dan memakai jaket yang senada.

Seperti saat ini, Kalan sedang memperhatikan sipemilik payung biru tua tengah melintasi lapangan. Bertopang dagu di atas pagar pembatas dari lantai dua.

Dia adalah Akasa, Akasa Alev Prameswari. Perempuan yang dengan mudahnya Kalan temukan dari banyaknya siswi lain yang sedang berlalu lalang. Perempuan yang menarik perhatian Kalan dengan penuh, kalian bertanya Kalan menyukainya?

Tidak, eh entahlah. Kalan tidak tahu, dia hanya senang melihat dan memperhatikan Akasa dari jauh. Dan jantung Kalan akan berdebar-debar saat melihat Akasa tersenyum manis.

Karena pasalnya Akasa merupakan seorang perempuan pendiam, dia akan berbicara saat seseorang bertanya padanya dengan tepat tanpa ada basa-basi lain. Ketika disapa pun Akasa hanya akan tersenyum tipis menanggapi, namun kelebihan Akasa ialah dia termasuk siswi pandai dalam bidang akademik. Namanya akan ada di antara 3 besar, setiap pembagian raport.

Akasa sudah terlihat di lantai dua, dilantai yang sama dengan Kalan. Bertepatan dengan berbunyinya bel pertanda jam PBM sebentar lagi akan dimulai. Kalan terus memperhatikan Akasa, sampai Akasa masuk kedalam kelasnya. Barulah Kalan mengalihkan pandangannya, berdeham pelan lalu melangkah menuju kelasnya dikarena beberapa guru terlihat sudah memasuki kelas-kelas.

∆AKALAN∆

"Akasa! Kekantin kuy! Laper nih gue," ajak Delima dengan suara nyaringnya, membuat Akasa yang semula masih berkutat dengan buku-bukunya langsung mengangkat kepalanya menatap ke depan kelas.

"Bentar, aku masukin buku dulu." Balas Akasa bergegas mengemasi buku-buku dan alat tulisnya kedalam tas, setelah selesai dia langsung berdiri dan melangkah menuju Delima.

Sesampainya di hadapannya, Delima langsung merangkul pundak Akasa akrab.

"Hayuk meluncur!" Pekik Delima dengan riang.

"HP kenapa lagi Kas?" Tanya Delima ketika mereka beriringan menuju kantin.

Akasa mengernyit, "nggak papa." Jawab Akasa.

"Terus kenapa pas gue telpon nomor Lo ngga aktif? Lo blokir nomor gue ya?!" Tuduh Delima dengan seketika digelengi Akasa.

"Aku ngga blokir nomor siapa-siapa,"

"Terus kenapa pas gue nelpon ngga bisa?" Kata Delima, "lo tau ngga sih, kemarin itu gue pengen curhat tau! Eh pas gue telpon ngga bisa-bisa."

"Kamu nelpon jam berapa?" Tanya Akasa.

AKALAN (ON GOING!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang