chapter 18,5

851 103 0
                                    

POV red

Pagi hari berjalan seperti biasa aku bangun pagi dan mulai bekerja membereskan kamar Duchess bersama pelayan pribadi nya, sedangkan tuan kami semua sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Tuan Duke sudah pergi ke tempat perkumpulan nya bersama Duchess, tuan Albert yang sedang dalam pengaruh kutukan hanya mengikuti Duchess kemanapun beliau pergi.

Sedangkan tuan Wren dan nona Joy sedang belajar, bahkan saat akan bersih bersih semua pelayan ribut ingin membantu membersihkan kamar Duchess karena kejadian tadi malam.

Yaitu karena tiba-tiba saja tuan Duke berkata akan tidur sekamar dengan Duchess, meskipun aku yakin mereka tidak melakukan apa-apa karena ada tiga anak kecil yang mengganggu nya.

Dan sebenarnya aku yang menyebabkan kejadian ada pengganggu di antara tuan Duke dan Duchess, "Jika saja mulut ku tidak lemas aku yakin mereka bisa melakukan itu!!!"

Sesal ku berkali-kali dalam hati, rasanya aku merasa bersalah dan terbebani saat para pelayan atau kesatria bertanya "bagaimana kamar Duchess tadi?"

Karena mereka tidak tahu kalau Joy dan Wren yang datang terakhir tanpa diketahui oleh semuanya, dan setiap kali mendengar pertanyaan itu sepanjang jalan aku hanya tersenyum simpul yang mungkin bagi mereka bermakna ada 'sesuatu' padahal tidak terjadi apa-apa.

Saat itu aku sudah bersiap akan tidur dan mendengar suara ribut-ribut dari dua orang pelayan yang datang setelah melayani untuk membersihkan baskom bekas cuci muka tuan Duke karena akan tidur.

Mereka dengan heboh bercerita tentang tuan Duke yang menyuruh untuk mengunci kamar nya dari luar, dan seketika mereka kebingungan.

"Kenapa tuan ingin menguncinya dari luar?, padahal beliau akan tidur....., Lagi pula ia bisa menguncinya dari dalam"

Ucap keduanya dalam hati, dan Duke yang tahu pertanyaan dari raut wajah mereka hanya menjawab singkat "Aku akan tidur di kamar Florence"

Dan seketika,"BLAAAAR!!!!" Kepala mereka seperti meledak dengan berita yang benar benar bisa jadi topik hangat selama sebulan itu, tuan Duke melambaikan tangannya menyuruh mereka untuk segera pergi dari situ.

Sedangkan beliau sendiri berjalan keluar dari kamarnya, lalu kedua pelayan itu masih saling bertatapan mencerna perintah tuannya tadi,

"Bagaimana, bagaimana bisa?"

Teman nya menggeleng tidak tahu dan menyengir lebar 'ini adalah berita besar!!!"

"Benar!!"

"Bawa baskom nya aku akan mengunci pintunya dan baru kita akan kabarkan berita besar ini kepada mereka!!! (para pelayan yang lain)"

"Oke!!!"

"Brak bruk!"

Suara langkah kaki mereka yang sangat bersemangat menjalankan tugas tuannya, setelah itu berlari kembali ke kamar dan mengabarkan nya ke kami.

Setelah mendengar cerita mereka, aku dengan rasa penasaran yang tinggi hanya ingin melihat sekilas apa yang terjadi depan kamar beliau, tapi wakil kepala pelayan menyuruh kami untuk cepat-cepat tidur.

Aku mengurungkan niatku sampai beliau pergi, saat beliau pergi aku menjalankan niat ku dan jika tertangkap alasan ku untuk pergi ke kamar mandi karena ingin pipis, saat aku berjalan tidak sengaja aku bertemu dengan Joy dan Wren.

Mereka berdua mencegahku untuk pergi lalu bertanya "kemana aku akan pergi?" aku bilang aku akan ke kamar mandi tapi dia mengetahui Itu adalah sebuah kebohongan, karena arah yang ku tuju adalah lorong kamar milik Duchess.

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang