chapter 5

11.4K 1K 32
                                    

Setelah selesai berpiknik di taman aku kembali ke kamar, karena Albert sudah tertidur pulas jadi aku tidak tega untuk membangunkannya dan malah membawanya ke kamarku.

Di kamar itu tersedia meja kerja dan belajar yang telah lama disiapkan oleh Franks dan disitu terdapat tumpukan dokumen kerja tentang biaya anggaran rumah ataupun hasil dari usaha keluarga ini.

Aku duduk di meja sambil memperhatikan kertas kertas itu dan menemukan ada satu usaha yang paling tidak menguntungkan di sini karena medan yang susah juga tidak maksimal aku pun berpikir dengan pengetahuan ku saat menjadi magister.

Karena usaha ini adalah pertambangan batubara juga bijih besi dan lainnya, Sayang sekali Kalau tidak dicari masalahnya bisa-bisa pertambangan ini ditutup.

Aku terdiam sebentar lalu mencari tumpukan kertas-kertas lainnya untuk mencari akar dari masalah ini pertambangan ini,

"Ketemu!!!" Ucap ku bersemangat

Dan ternyata akar dari masalah pertambangan ini adalah tempatnya dekat dengan gunung para monster, jadi sering banyak kecelakaan di sana, dari monster yang berdatangan.

Lalu pengiriman yang susah karena daerah yang curam dan jauh dari tempat yang bagus untuk bertukar seperti di dermaga, akupun berpikir  membuat rencana dengan menciptakan mesin uap yang sangat terkenal di dunia ku dulu.

Karena alat seperti itulah yang menciptakan sebuah peradaban baru yang di sebut eknologi,

"Baiklah!!!!, aku akan membuat mesin uap, lalu membuat kereta sederhana dengan mesin uap ini, semoga pekerjaan ini tidak berlangsung terlalu lama, dan untuk membasmi para monster aku akan mencari kelemahannya tapi aku masih belum percaya kalau di dunia ini ada monster" pikirku sendiri,

Dan meskipun di ingatan Florence banyak sekali kejadian kejadian tentang berbahaya atau kejamnya monster.

Lalu untuk pekerjaan selanjutnya aku  harus menghitung pemasukan dan pengeluaran dari rumah ini, dengan memegang buku kas yang sangat berharga ini tanda yang berarti kau adalah nyonya rumah ini.

Tapi dibandingkan dengan merasa menjadi nyonya rumah aku merasa lebih seperti pekerja kantoran dulu, karena aku sangat senang sekali dengan pekerjaan ini.

Meskipun aku yang mengambil jurusan fisika dan tidak ada hubungannya dengan manajemen kantor, setelah selesai membereskan semua pekerjaan juga membalas surat dari keluarga blrooming dan mengirimkannya ke pelayan untuk mengantarkannya.

Akhirnya aku bisa bersantai setelah kelelahan hari ini, aku pun melihat ke luar jendela langit sudah bewarna merah tanda akan malam.

"Hm...... berarti sudah jam berapa ya sekarang? " Pikir kau sendiri sambil mencari-cari jam di kamar.

"Oh ya....., aku lupa di sini tidak ada jam, yang ada cuma pagi siang dan malam mungkin lain kali aku harus mengusulkan adanya jam waktu agar orang tidak kesusahan dalam bekerja dan memastikan waktu" ucapku sendiri sambil menepuk dahi karena lupa.

Akhirnya hari yang telah di tentukan pun tiba, aku datang ke pesta teh dari nona Agatha de Monique dia berasal dari keluarga Earl, dan untungnya saja Albert sudah kembali sadar jadi aku tidak perlu membawa nya bersama ku.

Saat aku sampai di sana, semua bangsawan wanita menoleh ke arah ku dan langsung berbisik bisik dengan teman-teman nya, yang bahkan sampai terdengar di kuping ku.

Aku mencoba rileks dan tidak terbawa emosi karena kalau seperti ini sudah sangat sering dulu, jadi lebih terbiasa menghadapi orang-orang yang ceriwis seperti mereka.

Pemilik rumah mendekatiku sambil menyapa ramah dan berkata

"Aku tidak menyangka Duchess akan datang kemari karena biasanya anda tidak mau datang ke acara acara seperti ini" ucapnya sambil tersenyum ramah tapi suaranya sedikit mengejek.

I Became The Wife In The Place Of All My Family's ReincarnationWhere stories live. Discover now