Kembali

823 68 1
                                    

Bara yah sekarang sudah menempati jiwa aslinya. Disinilah dia sekarang. Termenung di balkon kamar nya dan rencananya dia bakal pindah ke sekolah yang dulu Igi atau Bara tempati.

Sedikit senyuman terbitwdi bibir pemuda itu. Meski singkat tapi cukup membuat ia bahagia.

******

Satu bulan berlalu. Dan hari ini adalah hari pertama Bara menjadi siswa baru di SMA Internasional Danuarta. Tidak sabar rasanya bertemu dengan orang yang spesial di hidupnya.

Setibanya di sekolah banyak siswa yang memperhatikannya. Ini mengingatkanya saat dulu dia menjadi murid baru dengan raga yang berbeda.

Ih ganteng banget

Aaaa calon pacar gue

Fiks inimah pangeran gue

Mas rahim adek anget mas

Teriakan terakhir membuat Bara sedikit geli. Tanpa sadar ia sudah berada di depan kelas lamanya 11 IPA 1. Matanya sibuk mencari keberadaan seseorang hingga jatuh ke satu arah.

"Aca" teriak nya, seketika semua perhatian tertuju pada Bara.

Aca yang merasa dirinya dipanggil berjalan menghampiri pemuda itu. Siapa batinnya bertanya tanya.

Dan disinilah mereka berdua. Di atas rooftop sekolah.

"Do you miss me?" ucap Bara lembut. Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Aca.

"I miss you Aca"

"Lo siapa kok tau nama gue?" tanya Aca kebingungan.

Bara menghela napasnya "gue Bara"

Aca terkejut, Bara? Orang yang menempati jiwa Igi pikirnya. Satu kata yang menggambarkan Bara saat ini ganteng

"Bara?"

Bara tersenyum "yes baby"

Aca memeluk tubuh Bara dan dengan sigap di peluknya kembali tubuh Aca. Jujur ia rindu dengannya meski pertemuan sebelumnya Bara berada di raga orang. "I miss you too"

"Ganteng" ucap Aca tanpa sadar.

"Gue tau gue ganteng"

"Eh emang gue ngomong apa? Lo salah denger kali" Aca mencoba mengelak. Malu sekali dia.

Bara terkekeh menanggapinya.

"Rasanya masih nggak nyangka" Aca menoleh mendengar gumaman Bara.

"Ini udah takdir Bara. Lo harus bersyukur karna lo masih hidup" Aca membalas ucapan Bara.

"Ya gue sangat bersyukur"

"Eh btw lo masuk kelas mana?" tanya Aca

"12 IPA 1"

"What?" pekik Aca.

"Jadi lo kaka kelas, pantes lo sering bolos tapi nilai tetap bagus ternyata udah pernah ngerasain soal kelas 11" lanjutnya.

"Gue emang udah pinter dari sononya"

"Sombong"

.

.

.

Setiap part emang terkesan pendengar banget kan? Huhu maaf.

Transmigrasi Bara [End]Where stories live. Discover now