9

643 33 6
                                    

Hari sabtu pun tiba, sesuai dengan rencana. Hari ini Indri dan teman sekelompoknya akan mengerjakan tugas kelompok dirumah Rizki.

"Indi, itu ada temen kamu. Katanya mau ngajak kerja kelompok," ucap Nia yang baru saja masuk kedalam kamar.

"Sekarang mereka lagi nunggu dimana Bun?"

"Di ruang tamu, buruan siap-siapnya. Jangan sampai mereka kelamaan nungguin kamu," perintah Nia kemudian.

"Ok, Bun."

Tak membutuhkan waktu lama bagi Indri untuk bersiap, setelah itu ia pun segera turun dari kamarnya dan bergegas menuju ruang tamu. Dimana teman - temannya berada saat ini.

"Pagi semuanya," sapa Indri pada teman-temannya.

"Pagi juga Ndri," jawab Andrian, Faris, dan Rizki berbarengan.

"Loh, Dede sama Irfan kemana?" tanya Indri heran, pasalnya ia tidak melihat kedua orang itu diantara mereka.

"Mereka udah ada dirumahnya Rizki."

"Ohh.... " Indri tampak beroh ria.

"Yaudah kalau gitu. Kita berangkat sekarang aja yuk, keburu siang nih. Nanti sore kan kita mau tanding bola sama anak IPS. " Ajak Faris kemudian.

Setelah berpamitan pada bunda Nia, Indri dan teman-temannya pun memutuskan untuk segera berangkat.

_____
_____

Sampailah mereka dirumahnya Rizki, terlihat Dede dan juga Irfan yang sedang duduk dikursi tamu dengan tatapan yang sama-sama terarah pada layar laptop. Kedua orang itu tampak asik sampai tidak menoleh kearah mereka yang baru saja sampai.

"Gimana? Materinya udah dapet belum?" tanya Andrian kemudian.

"Eh, kalian udah dateng rupanya. Ini materinya udah aku salin ke word, tinggal dirangkum aja terus ketik ulang deh di power point," jawab Irfan.

"Oh, ok. Kuy lah kita kerjain cepet - cepet, setelah ini kita tinggal mikirin konsep dan tema cerita buat tugas Video Mapel PKN," ujar Andrian.

Mereka tampak mengerjakan tugas dengan serius, meski sesekali diiringi oleh candaan dan obrolan ringan agar tidak jenuh dan bosan.

Tak terasa dua jam pun berlalu begitu saja, tugas untuk persentasi minggu depan akhirnya telah selesai dibuat. Tetapi mereka masih belum bisa bernafas lega, karena tugas berikutnya masih menunggu didepan mata. Seolah memanggil dan meminta untuk segera dikerjakan.

"Jadi, gimana? Tema apa yang bakal kita ambil buat tugas kali ini?" Andrian memulai diskusi.

"Pokoknya video yang kita buat bukan hanya harus menarik tetapi isinya juga harus menggambarkan tentang pelanggaran HAM yang temanya nggak banyak diambil. " Faris mengemukakan pikirannya.

"Aku denger kelompok 1 ngambil cerita tentang pembegalan, kelompok 2 katanya pembunuhan, kelompok 3 pembullyan, dan kelompok 4 pencurian. " Ucap Irfan.

"Gimana kalau kita ngambil tema pemerkosaan dan pembunuhan? Pasti seru tuh?" usul Dede.

Indri yang mendengar itu hanya menatap Dede dengan raut wajah tak setuju, tak habis pikir dengan ide dari pria dihadapannya.

"Ogah, aku nggak mau jadi korban! Nanti aku jadi bahan ejekan dikelas. " Tolak Indri keras.

"Elah, kan cuman pura-pura In, nggak beneran juga diperkosanya," ucap Dede lagi.

"Sekali aku bilang nggak mau ya nggak mau! Kalau mau mending kamu aja yang jadi korbannya," ucap Indri kukuh.

"Kok aku? Aku kan cowok, masa ia jadi korban. Yang ada aku yang jadi pelakunya kali," ucap Dede santai.

"Stop deh, jangan pada ribut. Nanti diskusinya gak kelar-kelar," lerai Andrian.

Pregnant: Between Responsibility And Dream(Republish)Where stories live. Discover now