🌼 TW chapter 19

Start from the beginning
                                    

Mama Karina terkekeh, "Sana kamu istirahat."

Cowok itu mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya.

Kamar berwarna hitam yang selalu menemani tidurnya. Bukan hanya sekedar kamar, tapi Davero mempunyai banyak rahasia yang selalu ia luapkan di dalam kamar itu.

"Kamu udah nemuin cinta kamu Davero."

//-//

"Nanti kamu kasih obat ini ke minuman cowok itu." ucap seorang laki-laki bermasker hitam pada pelayanan restoran yang sedang menata pesanan.

Pelayan laki-laki itu mengangguk.

"Selamat bersenang-senang Davero," ucap laki-laki itu dengan seringaian di balik maskernya.

Pelayan itu berjalan membawa baki pesanan ke meja Davero. Saat sudah mendekati meja Davero tiba-tiba ada yang menyenggol bahunya. Karena tangannya tidak seimbang, bakinya pun terjatuh.

Brakkk

Semua mata di restoran itu tertuju pada kejadian yang baru saja terjadi.

"Sialan!" umpat laki-laki bermasker tadi.

Gagal sudah rencananya.

"Maaf mas," ucap seorang perempuan berhoodie pada pelayan yang di tabraknya.

"Langsung di ganti aja mas, nanti saya bayar double nggak papa," ucap Teresa.

Perempuan berhoodie tadi langsung berjalan keluar restoran.

Davero sekarang memang sedang makan bersama Teresa. Bukan karena hal lain ini adalah salah satu misi mereka untuk menggagalkan perjodohan itu.

Pelayan itu segera membersihkan lantainya dan membawa pesanan baru untuk Davero dan Teresa.

Meskipun mereka makan bersama bukan berarti mereka menjadi akrab karena Davero masih kukuh dengan watak dinginnya. Davero kembali fokus dengan ponselnya.

Reina
Lagi dimana?

Davero Kalla
Knp? Kangen?
Udh ga marah?

Reina
Ga inget kalo punya anak?
Davin nyariin lo mulu

Davero Kalla
Gue lg di luar

Reina
Ngedate sama calon istri?

Davero Kalla
Iyalah

Reina online, tapi tidak segera membalas pesannya.

Davero Kalla
Jealous?

Reina
G

"IHHH!" Reina membuang ponselnya. Tenang masih di sofa kok.

"Ngedate mulu perasaan!" dumel Reina.

"Mama tenapa?" tanya Davin menatap Reina.

"Mama nggak papa," jawab Reina.

Reina menatap Davin yang sudah kembali bermain. Anak itu dari tadi anteng tidak mencari Davero. Ia bilang seperti itu pada Davero hanya karena ingin mengetahui dimana cowok itu sekarang.

Tapi ternyata keputusannya salah untuk menghubungi Davero. Bukannya senang, ia malah kesal sekarang.

"Davin nggak kangen Papa?" tanya Reina.

Davin menggeleng, "Ata Mama, Papa kelja."

Reina mencebikkan bibirnya. Senjata makan tuan:(

//-//

"Nih," ucap Davero menyerahkan kantong plastik berisi nasi goreng.

Reina melirik Davero dengan sedikit menahan senyumnya.

Namun dengan cepat ia kembali melontarkan tatapan kesalnya.

"Gak gak gak! Jangan goyah cuma gara-gara di sogok nasi goreng Na!" batin Reina.

Tak urung menerima kantong plastik itu.

"Makasih," ucap Reina langsung ingin menutup pintu pagarnya. Dengan cepat Davero menahannya.

"Gak capek marah mulu?"

"Gak ada yang marah," jawab Reina menghindari kontak mata dengan Davero.

"Yakin?"

"Iyalah."

"Gue jalan sama Teresa lo nggak marah?"

"Gak lah. Ngapain!"

"Yaudah besok gue jalan lagi." goda Davero.

"Terserah! Sana! Jalan terus sana! Nggak usah dateng kesini lagi kalo perlu!" jawab Reina ngegas.

"Ngeselin." gumam Reina pelan.

Davero menyunggingkan senyumnya. Baru kali ini ia di marahin tapi malah bahagia.

"Masuk gih," ucap Davero.

Dengan tidak santai Reina menutup pintu pagarnya. Sepanjang menuju pintu rumahnya ia terus aja ngedumel.

"Apaan jalan lagi jalan lagi!"

"Tu orang gak peka banget sih jadi cowok!"

"Awas aja gak gue bukain pintu kalo kesini!"

"Ihh kesel!"

Reina tidak sadar kalau Davero masih menunggunya di luar. Davero mendengar semua ucapan kekesalan Reina.

"Gue cuma butuh waktu Rei." gumam Davero.

//-//

"Bodoh! Kasih obat gitu aja gak becus!" sentak Pak Rendi pada orang suruhannya.

"Maaf Pak," jawab laki-laki itu menunduk.

Pak Rendi diam dengan otak yang terus bekerja. Secara licik pastinya.

"Kita pakai cara lain."

"Kamu awasi perempuan bernama Reina yang sedang dekat dengan Davero."

"Kita gunakan dia untuk cara kita yang lain."

"Jangan harap kamu bisa lari dari saya Davero."

◜‿◝
To Be Continue

Sorry guys baru bisa publish. Dari kemarin badanku sakit abis vaksin. Anyway stay safe semuaaaa<3

Banyakin uwu apa banyakin konflik nih?
.
.
.
.
mrs.lee❤️

THE WAY [END]Where stories live. Discover now