Yang merasa dipanggil pun menoleh sambil menunjuk dirinya sendiri " gue?" tanyanya

"Yaiyalah siapa lagi kalau bukan lo bambang"

Siswa laki laki yang berpenampilan seperti jametnesia itu pun berjalan kearah mereka.

Rambut berwarna pirang tidak beraturan itu persis seperti anak ayam.

"Ada apa?" tanyanya

"gue mau nanya" jawab Daniel

"Nanya apa?"

"Lo pernah ghosting cewe ga?" tanya Daniel

Sontak laki laki yang seperti jamet itu terkekeh bangga " yaelah itu mah udah makanan gue sehari hari bro" ucapnya bangga seperti tidak punya malu.

"ya gimana ya, gue kan nyari cewe yang bagus yang cantik gitu mana mau gue sama cewe yang ya lo tau lah " ucapnya menggantung sambil mengangkat tangannya seolah olah merendahkan orang "kelas kelas bawah" ucapnya tak tahu malu

Davina sebagai kaum hawa yang merasa direndahkan pun melotot tidak terima " gaya lo so sokan nyari yang goodlooking, emang lo ga ngaca hah?!"

"Muka kek jamet aja bangga lo" sinisnya "lagak lo sok ngeghosting orang, muka vibes tukang parkir aja belagu"

"Terlalu sibuk nyari yang sempurna sampai lupa berkaca" jawab Daniel "gini nih kalau orang tingkat pedenya udah kelas atas" ucapnya bersidekap dada sambil memandang cowo itu sinis "ingat bro terlalu pede itu tidak baik"

"Emang lo udah seperfect septian? Sekeren galaksi? Seganteng Ares? Sepenyayang areksa? Sehumoris Arthan? Sebaik gibran? Seromantis gio? Seganas Altarel? HAH?!!" jiwa wattpad Davina meronta ronta.

"Nama nama yang lo sebutin siapa anjir" tnya Rafli

"Cogan cogan wattpad gue lah" jawab Davina bangga

"Halu aja bangga lo" cibir Daniel yang membuat Davina tertampar, terjungkal, terglinding.

"gue sebagai kaum Adam merasa malu kok ada ya cowo muka pas pasan kaya lo so soan mgerendahin cewe"

Sedangkan laki laki itu wajahnya sudah nemerah menahan malu. Kemudian ia langsung pergi begitu saja.

"HAHAHAH ANJIR LAGAK NYARI YANG SEMPURNA MUKA KAYA KANEBO KERING AJA BANGGA" tawa Rafli pecah

"Itulah pentingnya membeli kaca" jawab Alex

Setelah selesai menggibahi jamet tadi, Liora datang kepada mereka.

"Udah ra?" tanya Davina

"Udah"

"Aldo masih tidur?" tanya Daniel dan diangguki Liora

"Anjir kebo banget tuh anak"

"Bangunin gih" pinta Daniel sambil menyenggol lengan Rafli

"EH JANGAN!!" tolak Liora "kayanya dia kecapeam, jadi jangan diganggu biarin aja Aldo tidur" ucapnya galak kepada Daniel "awas aja lo bangunin! gue celupin lo ke sungai amazon"

"Udah vin, ayo kita pergi" katanya sambil menarik tangan Davina.

Aldo menegakkan kepalanya setelah Liora keluar dari kelas, sebenarnya ia sudah terbangun saat menyadari suara decitan kursi karena ada yang duduk disampingnya.

Tapi saat ia mendengar itu suara Liora, ia tetap memejamkan matanya karena ingin tau apa yang akan gadis bar-bar itu lakukan.

Saat Liora bercerita ia mendengarkan semua curahan gadis itu dengan baik. Bahkan saat Liora mengusap usap rambutnya entah lah ia seperti merasa nyaman dan manyukai sentuhan lembut gadis itu.

ALDO-LIORADove le storie prendono vita. Scoprilo ora