12.Terciduk dua kali

44 2 0
                                    

Note : Hargai karya orang lain, jangan menjadi pembaca gelap, setidaknya kasih vote, komen, dan bantu share cerita ini.

Ceritain gimana ceritanya kalian
Bisa nyasar dilapak gue⚠.

GUE JANJI BAKAL KOMEN
DISETIAP PARAGRAF!.

Happy Reading!.

Pagi ini keadaan Zio sudah membaik, badannya juga sudah lebih segar, Zea mengizinkan Zio untuk masuk sekolah, meskipun tadi Zea menolak, dengan seribu bujuk rayu yang Zio lontarkan membuat Zea luluh, meskipun dengan berat hati.

Zea dan Zio mendudukkan pantatnya di bangku mereka, mereka berangkat sekolah lebih pagi.

Sekolah masih sangat sepi, bahkan di kelas hanya ada mereka berdua.

Zio senantiasa memegang tangan Zea, sesekali menciumnya, semua yang Zio lakukan membuat Zea terkekeh, gemas dengan tingkah Zio yang bucin ini.

"Kamu kenapa sih?" tanya Zea dengan sisa kekehannya.

Zio menaikkan satu alisnya dengan menatap Zea.

"Tangan Aku dari tadi kamu pegang loh," lanjutnya.

"Emang kenapa hmmm?" tanya Zio.

"Nanti ada yang liat, ih," balasnya.

"Biarin," balasnya.

Zea hanya pasrah dengan sikap Zio yang sangat manja dan bucin kepadanya.

Tiba-tiba Zio menciumi pipi Zea dengan kecupan berbunyi membuat Zea sangat kesal dengan tingkah Zio.

Zea tertawa karena geli. "Geli tau," kata Zea.

"Rasain, tadi kan kamu gak kasih aku morning kiss," balasnya sengit.

"Terus ini balasannya?" tanya Zea, Zio mengangguk disela kegiatannya menciumi Zea.

"Morning kiss nya mana ih?" tanya Zio dengan rengekannya.

Zea tertawa. "Ini di sekolah Zio, ya kali kita gituan," balasnya.

Zio mulai mendekatkan wajahnya pada Zea, bahkan cowok itu sudah memejamkan matanya, beberapa senti lagi bibir mereka akan bertemu.

Cup

Zio merasakan mencium telapak tangan, bukan bibir, lantas cowok itu membuka matanya, netranya menangkap Zea yang sedang menatap ke depan.

Zio menolehkan kepalanya, netranya menangkap Angel yang sedang berada di depan pintu dengan mata membulat.

Dengan langkah terburu-buru Angel mendekati Zea dan Zio.

"Kalian ngapain, omg," hebohnya.

"H-hah, kita gak ngapa-ngapain kok," balas Zea sedikit gugup.

Sedangkan Zio, lelaki itu terlihat biasa saja, bahkan sekarang dia telah memainkan ponsel sang istri.

Angel menampakkan wajah cengo, apa tadi dia salah lihat? Dia sangat bingung, tapi dia melihat Tadi Zio akan mencium Zea, tapi, ah sudahlah, lupain.

Angel mengangguk kaku. "Yaudah, mungkin gue tadi salah liat." Zea bernafas lega.

****

Jam pelajaran pun dimulai dengan tenang, bel masuk berbunyi setelah lima menit kejadian Zea dan Zio hampir terciduk tadi.

Zea mengangkat tangan kanannya. "Pak, saya izin ke toilet," kata Zea.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Zize : Pernikahan Dini [ On Going ]Where stories live. Discover now