01.Kehilangan

66 5 1
                                    


Happy Reading:)

Seorang gadis tampak riang memasuki gedung yang menjulang tinggi itu, setelah penerbangannya dari AS ke tanah air membuat gadis berusia 17 tahun itu kelelahan.

Setalah tiba di bandara Soekarno Hatta tadi, gadis itu memutuskan tidak pulang ke rumahnya terlebih dahulu karena jauhnya bandara ke rumahnya, dia memilih singgah di apartemen miliknya.

Saat telah tiba di depan pintu apartemen, gadis itu memencet tombol pin terlebih dahulu, tapi seseorang menarik kencang pergelangan tangannya menuju kamar apartemen di sampingnya.

Zea berusaha melepas cekalan tangan itu, Zea semakin memberontak semakin kencang juga cekalan tangan itu.

Dan akhirnya cowok tampan itu mendorong punggung Zea, sehingga Zea terdorong memasuki kamar apartemen yang di yakini Zea kalau apartemen ini adalah milik cowok itu.

Setelah menutup rapat pintu apartemen itu, setelah itu cowok tampan mendekati Zea, Zea terus berjalan mundur, sampai akhirnya punggung Zea bersandar di dinding.

Percayalah Zea sangan ketakutan, bahkan air matanya sudah luruh sejak cowok itu menguncinya di sini.

Cowok itu tampak menyeringai, detik berikutnya dia mengunci pergerakan Zea, membuat Zea tambah ketakutan.

Cowok itu mendekatkan wajahnya ke wajah Zea semakin dekat, bau alkohol mulai tercium di indera penciuman Zea.

"Layani aku!."bisik cowok itu tengan suara yang mengerikan bagi Zea.

Mendengar bisikan itu membuat ketakutan Zea meningkat.

"Lepasin gue hiks hiks."Zea terus memberontak dari kurungan cowok tampan di depannya ini.

Tanpa menjawab ucapan Zea, cowok itu menggendong Zea ala koala, Zea terus memberontak dan memukul dada bidang cowok itu.

Cowok itu membawa Zea ke kamar miliknya berada, setelah sampai cowok itu menutup pintu terlebih dahulu.

Cowok itu menghempaskan tubuh Zea ke Kasur, membuat Zea tidur terlentang di sana.

Cowok itu tampak melepas semua pakaian yang dia kenakan, merasa ada kesempatan,  Zea pun berlari ke arah pintu ingin melarikan diri, tetapi kalah cepat dengan cowok itu yang sedah menggendong Zea ala bridal style menuju ranjang.

Cowok itu mulai membuka kancing kemeja berwarna putih milik Zea.

" Tolong lepasin gue hiks."erang Zea tetapi tidak didengarkan oleh cowok itu.

"Cowok brengsek lepasin gue."seakan menulikan pendengarannya cowok itu malah menindih tubuh Zea yang sudah telanjang bulat itu membuat Zea mati-matian melepaskan kungkungan itu.

Zea terus memukuli dada bidang cowok itu, merasa terganggu, cowok itu mengunci pergerakan Zea.

Zea terus saja menangis, mau memberontak pun tenaganya seakan sudah habis.

Cowok itu menciumi bibir Zea, bahkan melumatnya.

Dunia Zea seakan hancur saat cowok itu merenggut kehormatannya.

08.44

Pagi ini disebuah kamar apartemen, dua sejoli bukan muhrim itu masih tertidur pulas dengan posisi Zea membelakangi cowok itu, dan cowok itu memeluk Zea dengan erat.

Lihatlah kamar apartemen itu sekarang seperti kapal pecah, baju berserakan di mana-mana.

Seakan terganggu dengan sinar matahari, cowok itu terbangun dari tidurnya, pemandangan pertama yang dia lihat adalah punggung mulus Zea yang berada didekapannya.

Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, dia mencoba mengingat-ingat apa yang ia lakukan.

Cowok itu mengedarkan pandangannya di sekeliling, benar ini kamarnya, tapi siapa cewek ini, itu pikirnya.

Lama berpikir akhirnya cowok itu pun mengingat apa yang diperbuat semalam.

Cowok itu mengacak-acak rambutnya frustasi, cowok itu menatap punggung Zea yang membelakanginya.

Seketika pandangannya terkunci pada darah yang ada diselimut tebal berwarna putih itu.

Tiba-tiba Zea terbangun dari tidurnya, seketika cowok itu pun pura-pura tertidur, menutup matanya lagi.

Zea teringat kejadian tadi malam, seketika air matanya luruh kembali, dadanya terasa sesak, matanya sembab karena terlalu lama menangis.

Merasa kasihan dengan wanita yang berada di dekapannya ini, cowok itu pun membuka kembali matanya, cowok itu menatap nanar Zea yang membelakanginya itu.

Cowok itu pun mengeratkan pelukannya.

"Maaf."bisiknya membuat Zea membalikkan tubuhnya menghadap ke cowok itu.

Seketika itu tangis Zea kembali pecah ketika melihat wajah cowok itu.

Zea menggelengkan kepalanya tidak percaya menatap cowok itu, Zea memukuli dada bidang cowok itu.

Cowok itu kesakitan, bukan, bukan kesakitan karena pukulan yang diberikan Zea kepadanya, tetapi hatinya terasa sakit kala melihat Zea menangis.

"Puas lo hah, lo puas udah renggut kesucian gue."teriak Zea dengan suara parau.

Cowok itu menatap sendu kearah Zea, sedetik kemudian cowok itu membawa Zea ke pelukannya, berupaya memberi ketenangan.

Dua menit berlalu mereka berpelukan, Zea mendorong dada bidang cowok itu, sehingga pelukan mereka terlepas.

Zea pun beranjak dari tidurnya, memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai

Saat sudah memunguti pakaiannya, Zea berdiri ingin memakai pakaiannya kembali, tetapi cowok itu malah menarik pinggang Zea sehigga Zea terduduk di pangkuannya.

Zea berusaha melepaskan tangan cowok itu yang melilit di perutnya, tetapi nihil, cowok itu malah mengeratkan pelukannya.

"Lepasin cowok brengsek, lepas."erang Zea.

Merasa pelukkan cowok itu mengendur, Zea pun berlari menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar tersebut.

Cowok itu pun mengacak-acak rambutnya frustasi.




Hallo gais maaf kalo ada Typo:)

Semoga suka sama cerita ini ya, and semoga terhibur sama cerita Author yang labil ini Hehe:)

Jangan lupa kalo udah baca Vote and Komen ya.

Kalo bisa komen di setiap Paragraf Hehe:)

Oh Iyaa, jangan lupa juga buat Follow akun Author ya:)

Zize : Pernikahan Dini [ On Going ]Where stories live. Discover now