Chapter 25: Mawar Putih

9 0 0
                                    

26 Mei 2018 ...

Rhizan sedang bercermin di kamarnya. Ia mengenakan kebaya biru muda. Ia menggelung rambutnya. Hari ini adalah wisuda kelulusannya.

"Rhizan, udah siap belum?" tanya ibunya dari luar kamar.

"Sebentar lagi, Bu!" sahut Rhizan.

Ia menyelesaikan dandannya lalu bergegas keluar kamar. Ia sempat tersandung, untungnya tidak sampai terjatuh. Handphonenya tertinggal di meja kamar dan sebuah pop-up chat muncul. Ada pesan masuk dari Alister.

Alister: Happy graduation day, Rhizan!

Rhizan bersama orang tuanya berangkat menuju sebuah gedung yang sudah disewakan pihak sekolah di daerah BSD City. Ayahnya menyetir mobil, ibunya duduk di kursi depan, dan Rhizan di belakang sendirian. Ia menatap keluar jendela, melihat pepohonan yang rindang di sepanjang jalan. Ia teringat dengan chat Alister, di mana Alister pernah berencana untuk datang ke wisuda kelulusannya. Namun, karena acaranya di gedung, setiap orang yang datang dikenakan biaya 200 ribu. Alister berpikir dua kali dan ia tidak jadi datang karena acaranya berbayar dan cukup mahal.

Jam 10, Rhizan tiba di gedung Charcoal Palace—nama gedung tempat acara wisuda kelulusan diselenggarakan. Ia turun dari mobil dan bersama orang tuanya berjalan memasuki gedung. Rhizan bertemu teman sekelasnya dan segera berkumpul bersama yang lainnya. Acara akan dimulai, Rhizan duduk bersama teman-temannya di barisan kursi untuk siswa. Sedangkan untuk orang tua barisan kursi di belakang. Rhizan mengikuti rangkaian acaranya mulai menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari kepala sekolah, penampilan tari daerah dan vokal grup yang menyanyikan lagu Hymne Guru. Selanjutnya, prosesi wisuda dilaksanakan. Siswa-siswi berbaris dan satu per satu naik ke atas panggung untuk dikalungkan medali oleh kepala sekolah.

"Selamat ya, Rhizan," ujar kepala sekolah.

"Terima kasih, Pak," balas Rhizan sembari tersenyum ramah.

Setelah itu, Rhizan turun dari panggung dan kembali duduk. Prosesi wisuda berlangsung hingga semua siswa telah maju. Acara selanjutnya, pengumuman 10 siswa dengan prestasi terbaik. Pengumuman menyebutkan dari peringkat ke-10.

"Peringkat ke-3, Rhizan Kananta." MC menyebut nama Rhizan di urutan peringkat ke-3.

Rhizan kaget dan ia senang karena mendapat peringkast ke-3 siswa terbaik. Ia maju dan kembali menaiki panggung. Setelah 10 siswa terbaik sudah disebutkan, mereka diberikan sertifikat penghargaan dan bingkisan kado. Acara sudah sampai di akhir dan MC memberikan salam penutup. Wisuda usai pada jam 3 sore. Namun, para siswa tidak langsung pulang dan berkumpul satu sama lain. Rhizan mengobrol bersama teman mainnya ketika di kelas dulu dan mengambil foto bersama. Seorang laki-laki dengan rambut ikal bersetelan jas hitam menghampiri Rhizan dan menyapanya.

"Hai, Rhizan."

"Eh, Fajar," sapa balik Rhizan.

"Ini untukmu. Happy Graduation Day!" ucap Fajar sambil memberi setangkai mawar merah.

Ia adalah seorang teman sekelas Rhizan dulu—Fajar Mahya (18).

"Terima kasih, Fajar," kata Rhizan sembari tersenyum.

Fajar mengobrol sebentar dengan Rhizan.

"Kapan kau berangkat ke Kalimantan?" tanya Rhizan.

"Besok jam 7 aku check-in di Soekarno-Hatta."

"Wah, semoga perjalanannya baik-baik aja nanti."

"Thanks, Rhizan."

"Kau di sana sampai seterusnya?"

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Jul 27, 2021 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

As If It's Your LastWo Geschichten leben. Entdecke jetzt