17. Teman-Teman

2.6K 444 30
                                    

"Davychiiiiiii..." pekik kedua orang tersebut sembari berlari kecil dan merentangkan kedua tangannya kearah Davychi yang sedang duduk di ruang keluarga.

Gadis yang dipanggil namanya tersebut langsung melirik, matanya berbinar senang sekaligus melotot karena menyadari tindakan apa yang akan terjadi.

Ya, kedua orang itu adalah teman Davychi yang tak lain adalah Winsley dan Naravit. Mereka berdua menubrukkan tubuhnya pada tubuh Davychi dan memeluknya dengan sangat erat karena saking rindunya.

Satu minggu lebih Davychi dirawat kerumah sakit, membuat lambat laun gadis itu merasa bosan akan suasana rumah sakit yang selalu memberinya obat-obatan dan makanan yang pelit garam. Dengan bersusah payah membujuk Saga untuk membawanya pulang kerumah, akhirnya Davychi dibolehkan pulang namun harus beristirahat di rumah selama beberapa hari sampai dia benar-benar sembuh.

Dan sekarang kepulangan Davychi sudah tersebar ke teman-temannya dan membuat Winsley dan Naravit langsung menengoknya kerumah.

"Gue kangen banget sama elo, gila!" kata Winsley dengan memeluknya cukup erat.

"Aku juga kangen banget sama kamu Fy, sekolah rasanya lurus² aja kalo gak ada kamu." timpal Naravit yang memeluk Davychi tak kalah eratnya.

"Aduh iya-iya gue tau kalian kangen gue, gue juga kangen temen-temen gue. Tapi tolonglah pelukan kalian kekencengan, gue gak bisa napas ini woy!" kata Davychi sambil menepuk-nepuk tangan masing-masing temannya tersebut.

Dengan buru-buru keduanya menjauh dari tubuh Davychi dan tersenyum kaku.

"Hehe, habisnya gue kangen banget sih gak denger suara ribut elo, apalagi ulah-ulah tangan ajaib lo." ucap Winsley yang diangguki setuju oleh Naravit.

Davychi memutar bola matanya malas, namun bibirnya tertawa geli. Tak lama, Jenessa datang dengan sebuah nampan yang berisikan minuman dan beberapa camilan untuk teman-teman Putrinya tersebut.

"Ayo diminum sama dimakan dulu," kata Jenessa sembari menaruh nampan tersebut diatas meja.

Winsley dan Naravit mengangguk dan tersenyum sesopan mungkin. "Hehe, terima kasih Tante, nanti kita minum kok." ujar Naravit dengan sopan.

Jenessa balas tersenyum, lalu berpamitan kembali dan meninggalkan mereka bertiga yang sekarang kembali asik mengobrol dan melepas kangen.

Sebenarnya Davychi butuh istirahat beberapa hari dirumah karena imbauan yang diberikan oleh Dokter, namun imun dari gadis tersebut terbilang cukup kuat dan dia bisa melakukan aktivitas seperti biasanya, tetapi namanya juga Saga dan Jenessa, mereka berdua masih protektif dengan kesembuhan Davychi agar tak melakukan hal-hal yang berat dulu, alhasil gadis itu hanya bisa kesana kemari dan menonton tv saja atau sekedar bermain dengan Kheylin jika adiknya itu sudah pulang dari sekolah.

"Haider gak kesini?" tanya Davychi yang menyadari bahwa Haider tak datang dengan kedua temannya tersebut.

"Katanya sih nanti dia nyusul, soalnya masih ada sedikit urusan tentang basketnya, kan minggu depan dia mau tanding antar sekolah." jawab Winsley.

Mendengar jawaban tersebut membuat Davychi ber-oh ria. Namun tak lama orang yang ditanyakan tersebut tiba-tiba datang dengan sekantung buah tangan yang dia bawa ditangan kanannya.

"Woah, ketua basket telat dateng nih." celetuk Davychi dengan tertawa pelan.

Haider yang mendekat kearah ketiga gadis tersebut masih mendatarkan ekspresinya namun tanpa tatapan dingin.

"Sori, tapi gue telat karena urusan di basket," kata Haider sembari menaruh kantung tersebut diatas meja.

Davychi tertawa geli. "Elah, gue bercanda kali, ayo duduk gak usah sungkan-sungkan. Anggep aja rumah Papa gue," ujar Davychi.

My Lil Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang