12. Wajah berkabut

2.7K 429 46
                                    

Pandangan itu nampak berkabut, membuat gadis berambut panjang dengan sedikit bergelombang tersebut kesulitan menyesuaikan pandangannya.

"Seharusnya kamu yang tahu diri, Davychi itu anak saya. Jelas-jelas saya yang melahirkan dia!" teriakan seorang wanita berumur 39 tahun tersebut membuat gadis yang menatapnya banyak kabut mengerutkan dahinya.

"Tapi saya yang membesarkan dia sampe besar, kita juga sudah memiliki janji bahwa hak asuh Davychi ada di tangan kami!" wanita lainnya tak terima akan hal itu. Dia juga menaikkan intonasi bicaranya.

"Saya bisa menuntut anda karena sudah menculik anak saya."

"Saya juga bisa menuntut anda balik karena saya punya bukti bahwa anda menyerahkan anak anda sepenuhnya kepada saya!" Jenessa berteriak dengan murka. Lalu tak lama, matanya melirik kearah Davychi yang menatap keempat manusia dewasa tersebut dengan raut wajah yang bingung.

"Davychi..." panggil pelan Jenessa.

Gadis itu menghampiri sang Mama yang berada diluar rumah. Dirinya masih menggunakan seragam sekolah karena baru saja pulang, tetapi dia terkejut saat didepan rumahnya ramai orang yang bertengkar.

"Kenapa ini, Ma? Kenapa dua orang ini marah-marah di depan rumah?" tanya Davychi dengan menatap Saga dan Jenessa secara bergantian.

Belum sempat salah satu dari mereka menjawab. Davychi lebih dulu ditarik oleh wanita asing tersebut membuat Davychi terkejut dan hampir nyaris terjatuh jika dirinya tak pandai menyeimbangkan tubuhnya.

"Davychi, ini Ibu, Nak." ucap wanita tersebut sembari berusaha memegang wajah Davychi.

"Ibu gak sopan ya asal narik tangan anak saya! Kalo anak saya jatoh terus luka gimana?!" kesal Saga menarik kembali tangan Davychi agar ada di pihak mereka.

Saga memeluk anaknya dengan cukup kuat namun menatap tajam kearah dua pasang manusia di depannya itu.

"Papa ada apa? Siapa orang itu?" Davychi terus bertanya untuk mencari tahu. Karena kenapa matanya hanya menatap buram dua manusia di depannya, namun wajah Saga dan Jenessa masih bisa ia lihat dengan sangat jelas.

"Ini Ibu, Nak, ini Ibu." kata wanita tersebut dengan nada memelas.

"Tapi Ibu aku dia, dia Mama aku." ucap Davychi sembari memeluk tubuh Jenessa yang berkisaran setelinga dengan Davychi yang pendek.

Wanita itu menggeleng kuat. "Dia bukan Ibu kandung kamu," ujarnya.

"Mama emang bukan Ibu kandung aku, tapi dia sayang sama aku," kata Davychi yang kini sudah berkaca-kaca. Dia bingung, tapi dia memiliki firasat bahwa hal buruk akan terjadi kepadanya.

"Nak, balik sama Ayah sama Ibu sini, kita sayang kamu. Kamu mau balik sama kita lagi, kan?" ajak lelaki disamping wanita tersebut yang mengaku sebagai Ayah kandung dari Davychi.

Davychi semakin bingung. "Aku gak paham!" teriak Davychi pada akhirnya.

Mereka terlonjak kaget mendengar teriakan tersebut. Namun dengan cepat Ayah dan Ibu kandung dari Davychi menyeret tangan gadis itu agar mau ikut dan masuk ke dalam sebuah mobil dan pergi tanpa memperdulikan teriakan dari Saga mau pun Jenessa.

Kejadian itu seperti berlalu cepat sekali hingga Davychi merasa tak sadar bahwa dia sudah berada di dalam mobil dan meninggalkan Orang Tua angkatnya. Bukannya dia tak senang menemukan Orang Tua kandungnya, tetapi kenapa mereka sangat kasar seperti itu? Lagian, kenapa wajah keduanya berkabut tak jelas untuk Davychi lihat.

"Kita mau kemana? Kenapa kalian bawa aku?! Aku gak mau ikut sama kalian!" racau Davychi di dalam mobil sepanjang perjalanan.

"Kita akan pulang, kamu bakal tinggal dirumah kamu yang sesungguhnya bersama Ayah dan Ibu. Kamu seneng, kan?" kata wanita tersebut yang duduk di samping kemudi.

My Lil Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang