14. She woke up

2.7K 464 24
                                    

Saga tengah berbincang dengan Bapak yang sudah keluar dari ruangan pengambilan darah. Dia terus berbicara dan sesekali membicarakan tentang pekerjaan Bapak tersebut, hingga akhirnya Saga berpamitan untuk kembali keruangan dimana anaknya dirawat.

"Sekali lagi terima kasih sudah mau mendonorkan darah untuk anak saya, semoga istri bapak juga cepat sembuh." ucap Saga dengan menjabat tangan Bapak tersebut.

Bapak-bapak tersebut mengangguk dan membalas jabatan tangan Saga. "Saya juga terima kasih karena Mas sudah membantu biaya pengobatan istri saya. Semoga anak Mas selalu sehat," kata Bapak tersebut.

"Sesama manusia emang harus saling membantu kalo kitanya merasa mampu. Kalau begitu, saya pamit dulu, mari Pak." ujar Saga yang diangguki oleh Bapak tersebut.

Saga pergi kembali keruangan dimana Davychi berada. Namun, saat dirinya baru selangkah masuk kedalam ruangan, dia dikejutkan dengan posisi Davychi yang setengah terbaring diatas kasur rumah sakit.

"Papa..." panggil Davychi yang masih terdengar parau dan serak tersebut.

Saga terkejut, namun wajahnya pun tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya saat melihat hal itu. Dengan cepat Saga langsung menutup pintu dan mendekat kearah Davychi. Ditatapnya wajah anak tersebut dengan tatapan berkaca-kaca. Kedua tangannya mengantupkan wajah Davychi sebelum tubuh gadis tersebut ditarik kedalam pelukan Saga.

"Kamu sudah sadar, Nak, Papa seneng liatnya." kata Saga dengan penuh haru memeluk Davychi.

Gadis itu ikut memeluk tanpa mengeluarkan kata. Dia hanya memanggil Saga dan dia kembali terdiam. Sebenarnya Jenessa yang lebih dulu mengetahui hal itu bertanya kepada Davychi, namun yang dia dapat ternyata pertanyaan balik dari Davychi.

Beberapa menit setelah Saga mengetahui Davychi sudah siuman, entah mengapa dia ingin sekali mengabari hal bahagia ini dengan Deka yang setiap pulang kerja menengok Davychi. Saat lelaki itu sudah memberi kabar, dia terus mengajak Davychi yang sedari tadi diam dan menatap kosong.

"Kamu mau makan?" tanya Saga dengan lembut.

Gelengan kepala pelan menjadi jawaban gadis tersebut.

"Tapi kamu belum makan, Mama suapin ya?" kini bergantian Jenessa yang bertanya.

Lagi-lagi gelengan kepala Davychi berikan. Namun pandangan kosongnya kini teralihkan menatap serius kearah Saga dan Jenessa yang berada disamping dirinya.

"Ma, Pa, apa orang tua kandung aku masih hidup?" tanya Davychi dengan suara kosong.

Pertanyaan itu membuat Saga dan Jenessa tersentak kaget. Untuk kedua kalinya setelah Davychi beranjak remaja, baru kali ini dia mengatakan hal itu lagi secara tiba-tiba.

Keduanya sama-sama bingung, karena mereka tidak tahu harus memulai yang mana.

"Eemm, kenapa Davychi tiba-tiba nanya kaya gitu?" Jenessa bertanya kembali kepada Davychi.

Davychi tidak menjawabnya, dia kembali menatap lurus kearah pintu luar ruangan.

"Kalo tiba-tiba orang tua kandung aku dateng buat ambil aku balik, apa Mama sama Papa bakalan nyerahin aku gitu aja?"

Pertanyaan Davychi kembali membuat hati sepasang manusia itu tergoyak.

Jenessa menggelengkan kepalanya dengan cepat. Dia langsung memeluk tubuh Davychi dari arah samping.

"Nggak, sampai kapan pun kamu anak Mama, anak pertama Mama. Orang tua kandung kamu gak akan bisa ambil hak asuh kamu lagi karena dia sudah tidak punya hak untuk itu." jelas Jenessa berusaha menahan air matanya.

My Lil Girl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang