LIMABELAS

2.5K 97 4
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote and comment yaa  😭

Sebelum baca jangan lupa vote and comment yaa  😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
LIMABELAS

David pergi masuk ke dalam. Melepaskan jasnya. Hanya tersisa kaos polos ditubuhnya. Lalu naik kasur dengan melepaskan jam di tangannya.

Nadine mengerutkan keningnya mendengar suara decitan kasur dan sedikit bergerak. Lalu membuka matanya

"Kau! " Teriak Nadine melototkan matanya.

"Kenapa kau tidur disini"Tambah Nadine bangun dari tidurnya dengan terduduk.

David memutar bola matanya malas. Memejamkan matanya sebentar.

"Apa aku harus tidur di sofa sempit seperti itu hah. Lihatlah ukuran sofanya. Kau saja yang tidur disana" Ucap David kesal.

Nadine terdiam melihat ukuran sofa tersebut. Ia akui sofa itu sangat kecil, ukurannya persegi bukan ukuran persegi panjang seperti biasanya. Jika Nadine tidur disana pasti badannya remuk semua. Dan jika Nadine tidur disana pasti kakinya menggantung kebawah tidak kebagian tempat. Nadine menggelengkan kepalanya mengingat akan hal itu terjadi.

Nadine menghela napas kasar. Lalu mengambil beberapa bantal untuk menjadi pembatas tidur antara dirinya dan David.

"Lihat, batasnya sampai sini. Jika kau berani macam macam padaku. Aku akan melaporkan berita yang tidak tidak" Ucap Nadine membereskan bantal bantal tersebut.

David menggelengkan kepalanya aneh. Tak habis pikir.

"Kau seperti perawan saja yang takut kehilangan mahkotanya" Cibir David melihat Nadine mendominasi.

Nadine yang di tatap seperti itu menelan ludahnya pelan.

"Kalau aku sudah tidak perawan dan belum emangnya menjadi hal yang terpenting huh" Jawab Nadine kesal.

"Kau memang tidak penting. Tapi perawannya penting. Lagipula mana ada jaman sekarang masih perawan di negara bebas seperti ini. Itu hal yang mustahil"

"Diamlah, kenapa kau membahas perawan perawan" Sungut Nadine kesal.

Menurutnya itu pembahasan yang agak canggung. Nadine itu seorang perempuan. Laki laki yang membicarakan seperti itu kepadanya itu sangat menggelikan.

"Aku mau tidur. Jangan melebihi batas ini" Ucap Nadine menepuk keras bantal pembatas tersebut. Lalu tidur membelakangi David.

"Kau tenang saja. Aku tak suka wanita berdada rata sepertimu" Ucap David enteng.

Nadine melotot bangun dari tidurnya.
"APA KATAMU HAH!! " Teriak Nadine menatap tajam David.

"Aku sumpahi kau mempunyai istri yang disukai banyak orang!! Biar sehari harinya tersiksa terus menerus" Tambah Nadine bersedekap.

"Istri? Hahahaha. Aku tidak akan menikah. Aku tidak percaya pernikahan. Camkan itu" Ucap David dingin menatap tajam.

THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang