39. Pilih Siapa?

3.8K 412 89
                                    

Minggu sore ini, Vista berada di skatepark yang berada tepat di sebelah taman kota. Romeo benar-benar menjemputnya hingga di sinilah dia berada, menemani laki-laki itu bermain skateboard.

Dari bangku kayu, Vista dan Bobon melahap mochi yang dijanjikan laki-laki itu. Tidak tanggung-tanggung, Bobon membeli lima box mochi. Entah sudah melahap berapa buah, Vista sudah berhenti menghitung saat melahap mochi yang keenam.

"Enak nggak?" Bobon bertanya di sela-sela kunyahannya.

Pertanyaan itu menghadirkan anggukan menggemaskan dari gadis cantik di sebelahnya.

Bobon tertawa kecil, dia senang sekali bisa mengenal Vista. "Makan yang banyak biar kayak gue."

Bruk!

Keduanya menatap ke depan, tepat pada Romeo yang tampak tengkurap karena jatuh.

Hendak berdiri menghampiri, Bobon menarik tangan Vista untuk tetap duduk. "Biarin aja, udah biasa."

Saat kembali menatap ke depan, dia bisa melihat Romeo bangkit dan kembali melanjutkan kegiatannya seolah tidak terjadi apa-apa.

"Lo belum pernah temenin Romeo, ya?"

"Belum," jawab Vista. "Lo nggak mau ikut main?"

Bobon mendengus. "Badan gue segede ini bikin susah."

"Vista!!"

Vista menoleh menatap Romeo.

"Mau coba?"

Kepala Vista menggeleng pertanda bahwa dia tidak ingin mencoba. Vista hanya malas, dia juga tidak ingin jatuh. Melihat Romeo dan Chris yang jatuh beberapa kali sudah membuatnya meringis, dia tidak mungkin sekuat mereka berdua.

"Beneran?" Romeo masih mencoba membujuk.

"Gue mau temenin Bobon."

Bobon tersenyum penuh kemenangan pada Romeo yang menatapnya tajam. Sepertinya Romeo tidak boleh sering-sering membiarkan Vista dan Bobon berdekatan.

Mungkin sekitar satu jam lamanya Bobon dan Vista menunggu, tapi Romeo dan Chris tampak belum puas. Jatuh berkali-kali, bangkit juga berkali-kali seolah itu adalah suatu hal yang menyenangkan.

"Romeo, sini!" Vista menggerak-gerakkan tangannya.

Tidak berapa lama, Romeo sampai di hadapannya dengan wajah penuh keringat.

"Siku lo lebam." Vista menarik tangan Romeo sambil memperhatikan siku laki-laki itu yang berwarna merah kebiruan.

Romeo tersenyum tipis. "Besok juga sembuh."

Menatap tangan Vista yang masih memegang sebuah mochi, Romeo menghela napasnya. "Udahan, ya?"

Cukup terkejut karena Romeo menarik mochi di tangannya, Vista menatap menuntut penjelasan.

"Kebanyakan makan makanan manis nggak bagus buat kesehatan." Kini tatapan Romeo jatuh pada Bobon. "Kalau mau makan sesuatu sewajarnya aja, lo mau bikin Vista sakit?"

Bobon memutar bola matanya. "Lo cuma perhatian sama Vista?"

"Iya," jawab Romeo santai kemudian duduk di sebelah Vista. Memangku skateboard deck, Romeo melirik ke arah Vista yang menggembungkan pipinya. "Haus."

"Ya, minum!" ketus Vista.

Menusuk-nusuk pipi Vista, sudut bibirnya berkedut menahan senyum. "Airnya dimana?"

Vista menepis tangan Romeo kemudian meraih tas di belakangnya. Mengeluarkan sebotol air mineral untuk diserahkan pada Romeo.

Romeo menerima, membuka tutupnya dengan mudah kemudian meneguk selama beberapa kali. "Jangan ngambek. Lo nggak mau kena diabetes, 'kan?"

VistachioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang