30 Rose & Mingyu

541 48 0
                                    

Mingyu kini tengah berada di Seoul untuk mengurus beberapa hal di rumah sakit milik keluarganya disini.

"Hyung akan berangkat kerja?" Tanya Mingyu pada Jaehyun yang sudah rapih dengan setelan jasnya.

"Iya kau mau ikut aku ke kantor? kalau mau ayo jangan duduk saja."

"Ahh tidak hyung, aku akan berjalan-jalan saja."

"Yasudah kalau ada apa-apa hubungi hyung saja."

Kini Mingyu sedang menikmati suasana taman Seoul hingga atensinya beralih ke satu sosok wanita yang sangat tidak asing untuknya.

"Bukankah itu Rose, jadi benar apa yang dikatakan hyung kalau Rose ada di Seoul tapi benarkah. Ahh sebaiknya aku kesana saja." Gumamnya.

"Ekhm... Rose kau kah itu?" Tanya Mingyu saat sudah berada di dekat Rose.

"Eoh Mingyuah kau disini?" 

"Ahh iya Rose baru saja. Aku tak tau jika kau tinggal di Seoul sekarang." Kata Mingyu yang kini sorot matanya tak pernah beralih pada perut Rose yang besar.

"Ne sudah lama aku tinggal di Seoul beberapa bulan setelah kau pergi."

"Ahh kau sudah menikah dan sekarang mengandung?"

"Ne aku sudah menikah dan ya aku sedang mengandung usianya 7 bulan. Doakan semoga persalinannya lancar ya."

"Ahh tidak jauh beda dengan sahabatku, iya aku doakan semoga lancar dan kalian sehat."

"Sejak kapan kau kembali ke Korea?"

"Baru 2 tahun, aku sempat mencarimu ke Jeonju tapi kau tidak tinggal lagi disana aku juga sempat mencarimu di panti tapi juga tidak ada. Ternyata kau di Seoul." Katanya sambil tersenyum pahit.

"Untuk apa kau mencariku? Kau tidak melupakan keluargamu kan? hubungan kita tidak seharusnya terjadi jadi kau tak perlu mencariku." Jelas Rose sedih mengingat masa lalu mereka.

"Ahh ya kau benar seharusnya aku tidak durhaka pada kedua orang dengan mengabaikan keinginan mereka tapi jika hati ku masih menginginkan dirimu bukan yang lain bagaimana?" Tanya Mingyu.

"Ahh sudah hampir jam makan siang kau mau makan siang denganku?" Ajak Rose untuk mengalihkan pembicaraan mereka.

"Ahh mianhae Rose ku rasa aku tidak bisa aku tak ingin ada kesalahpahaman nantinya. Aku pamit, jaga dirimu dan kandunganmu." Pamit Mingyu dan meninggalkan Rose di sana.

Rose dan Mingyu adalah sepasang kekasih pada masa lalu nya. Mingyu yang menjadi relawan rumah sakit keluarganya melakukan kunjungan ke wilayah Jeonju dan bertemu dengan Rose wanita baik dan juga cantik namun penuh dengan kekurangan. Ia adalah salah satu anak panti di sana. Ibu nya adalah seorang Kupu-kupu malam yang tak sengaja mengandung dan entah siapa ayahnya. Setelah Rose lahir ibunya meletakannya di depan pintu panti tak lama setelah kejadian itu ibunya di temukan bunuh diri karena terlibat hutang karena biaya persalinan Rose mengingat saat mengandung sang ibu tidak bisa bekerja karena banyak pria yang enggan tidur dengan wanita yang tengah mengandung.

Sejak tau masa lalu Rose, Mingyu bukannya menjauh seperti kebanyakan orang namun ia semakin dekan dengan Rose. Rose awalnya tidak merasa keberatan karena ia mendapat seorang teman hingga tumbuh lah cinta diantara keduanya, Rose paham dan sadar bahwa hubungannya dengan Mingyu tidak akan berjalan lancar mengingat status mereka yang jauh berbeda. Hingga suatu hari keluarga Mingyu datang menemuinya meminta keduanya untuk mengakhiri hubungan awalnya Mingyu menolak namun tetap saja pada akhirnya ia tak berdaya dan harus merelakan hubungan mereka dan kembali melanjutkan pendidikannya di luar negeri sesuai keinginan keluarganya.

Setelah menyelesaikan pendidikannya Mingyu kembali ke Korea ia sempat mencari Rose namun semuanya nihil hingga ia pergi untuk berusaha melupakan cintanya tepatnya di Geoje untuk menjadi dokter di salah satu cabang rumah sakit keluarganya. Namun kini ia mengetahui bahwa Rose wanita yang masih ia cintai tidak akan bisa ia miliki untuk selamanya.

"Kau cantik Rose selalu cantik tidak ada yang berubah pada dirimu hanya saja kini kau bukan lagi miliki dan tak akan bisa ku miliki. Semoga kau dan keluargamu selalu bahagia beserta anak kalian." Batinnya sambil berjalan tersenyum kecut mengetahi hal yang paling menyakitkan.

Sedangkan Rose kini tak kuasa menahan air matanya. Mingyu orang yang pernah menjadi sosok yang berarti di hidupnya yang pernah membuat dirinya di hargai terlepas siapa dirinya, orang yang membuat dia pantas untuk bisa bahagia layaknya orang lain. Ia tak pernah menyangka akan bertemu lagi setelah beberapa tahun mereka terpisah.

"Kau bilang kau takut ada kesalahpahaman tapi siapa yang akan salah paham jika suamiku saja tidak pernah melihatku dan tidak pernah mencintaiku. Lagi-lagi aku sendiri Mingyu, bisakah setidaknya kita menjadi seorang teman. Apa dunia benar-benar tidak mengizinkan seseorang sepertiku tidak memiliki teman atau bahagia? Dulu aku pernah berharap bisa mempunyai keluarga yang bahagia yang mencintai dan saling dicintai namun sayang itu hanya harapan." Gumamnya sambil terus memukul dadanya yang terasa sangat sesak.

"Aku senang melihatmu kembali tapi kenapa harus pergi di saat yang sama pula. Andaikan kau tau keadaanku yang sebenarnya apa kau tetap akan meninggalkanku sendiri. Katamu semoga aku bahagia... aku tak akan pernah bisa bahagia karena aku sudah merenggut kebahagiaan orang lain. Apa jika kau tau semuanya kau akan sama seperti mereka membenci dan jijik denganku. Bukankah mereka benar buah tak akan pernah jatuh jauh dari pohonnya, mungkin ibu ku dulu pernah merenggut kebahagiaan dan merusak rumah tangga orang lain hingga akhirnya aku pun melakukan hal yang sama." Tambahnya.

Setelah pertemuan tak sengajanya dengan Rose, Mingyu pergi menuju perusahaan sang kakak. Tanpa rasa bersalah ia memasuki ruangan sang kakak tanpa memberi kabar dan tanpa berbicara.

"Yakk bisa tidak masuk tuh permisi dulu. Aish untung kau adikku. Yakk kau dengar tidak?! ada apa denganmu eoh?!" Tanya Jaehyun saat melihat sang adik tidak baik-baik saja.

"Rose sudah menikah hyung dia sedang mengandung." 

"Ahh Mingyu mianhae sebenarnya aku sudah tau. Tapi aku tidak tau harus bagaimana mengatakannya, mianhae." Sesal Jaehyun.

"Tidak bukan hyung yang salah, tapi aku yang salah. Aku yang meninggalkannya hyung, aku yang lebih memilih pergi darinya, aku memang pria yang tidak bisa memegang janji."

"Jangan menyalahkan dirimu. Ini semua sudah jalan yang terbaik. Ikhlaskan dia, mulailah hidupmu yang baru. Sudah bertahun-tahun apa kau tidak lelah menetapkan dirinya dihatimu?"

"Tidak hyung, aku tidak pantas tidak akan ada wanita yang pantas untukku. Aku akan terus mencintainya hyung. Mungkin ini hukuman untukku, aku akan memastikan bahwa dia tetap tersenyum meski bukan aku alasannya."

"Mingyu-ah jangan seperti ini, hyung janji akan membantumu tapi tidak seperti ini."

"Aku punya permintaan hyung. Tolong awasi dan jaga dia untukku selama aku tidak di sini. Kumohon hanya ini yang bisa ku lakukan untuk menebus kesalahanku."

"Jangan seperti ini kenapa harus aku, kau bisa menjaganya."

"Hyung waktu liburku tidak banyak. Masa baktiku juga masih lama di Geoje aku hanya bisa kesini jika aku libur selebihnya tidak bisa. Jadi ku mohon kali ini saja. Aku janji jika aku bisa aku akan minta di transfer ke Seoul."

"Baiklah, tapi aku akan meminta orang kepercayaanku untuk mengawasinya."

Kini ia pergi meninggalkan sang kakak dan bersiap untuk kembali ke Geoje.

Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔Where stories live. Discover now