17. Rencana 2

713 72 0
                                    

Hari-hari selalu berpihak pada Chanyeol tapi tidak untuk penguntitannya kali ini. Dia yang tengah fokus tidak menyadari bahwa ada yang memergokinya. Mendengar setiap monolog Chanyeol sudah di luar batas pria itu benar-benar merasa sudah kelewatan akan sikap plin-plan dari pria yang pernah ia hormati sekali.

"Bahagia terus Bee aku akan selalu disisimu." Gumam Chanyeol.

"Untuk apa kau disini? sudah berapa lama kau memperhatikan noonaku?" Tanya Mark tiba-tiba.

"Ku tanya pada mu sudah berapa lama kau disini dan apa kau sering melakukan ini?" Tanya Mark lagi.

"M... Mark aku..."

"Sebenarnya apa yang kau inginkan dari noonaku hyung? Belum puaskah kau menyakitinya? Apa lagi yang ingin kau lakukan?" 

"Aku hanya ingin menjaganya itu saja."

"Astaga hyung apa kau lupa sama istri mu? Sekarang yang harus kau jaga itu istrimu bukan noonaku lagi."

"Aku masih mencintai noonamu Mark."

"Kalau kau mencintainya kenapa kau menyakitinya hyung? Kau tau kau panutanku tapi ternyata kau tak pantas untuk aku jadikan panutan."

"Maafkan aku Mark aku khilaf saat itu."

"Woah..... khilaf kau bilang? Tapi kenapa kau bahagia menjalaninya bukan? Lupakan perasaan mu pada noona ku kembalilah pada keluarga baru mu hyung. Ingat istrimu juga tengah mengandung, dari yang ku tau dan ku ingat bukankah dia tidak ingin sendirian jadi pulanglah."

"Aku tidak bisa Mark."

"Kau mau ku laporkan karena menguntit?" 

Setelah mendapat ancaman dari Mark. Chanyeol terpaksa pergi dari kediaman Byun's namun bukan berarti berenti untuk terus datang hanya karena ancaman Mark.

Malam harinya baik keluarga Byun's maupun Park's tengah membahas kejadian yang baru saja terjadi. Tentang Chanyeol yang menguntit Baekhyun, Mark menceritakan semuanya. Dan tentu saja pertemuan ini tidak diketahui Baekhyun..., Soya dan Luhan mengajak Baekhyun untuk pergi menikmati suasana malam sebagai pengalihan. Irene yang masih ragu apakah dia bisa berpisah dari ankanya yang bahkan tengah mengandung cucu nya terus mendapat tekanan dari setiap orang yang ada disana untuk menyetujui ide Lisa.

"Baiklah aku setuju. Jadi kalian akan membawa putriku kemana?" Tanya Irene pasrah.

"Aku berencana untuk mengajak eonni tinggal dipulau Geoje eomma." Jawab Lisa.

"Geoje? Bukankah itu sangat jauh apa tidak ada tempat lain eoh?" Tanya Mark.

"Tidak jauh oppa hanya 4,5 jam perjalanan lagi pula ini masih di Korea bukan luar negeri. Aku tidak ingin membawa eonni pergi keluar negeri tinggal di salah satu rumah kalian disana karena oppa Chan pasti akan mencarinya kesana."

"Baiklah semua sudah jelas. Tinggal satu masalahnya yaitu meyakinkan Baekhyun agar mau tinggal di Geoje." Kata Suho.

"Aku akan meyakinkannya mungkin akan sedikit sulit tapiaku akan mencobanya dia pasti akan mengerti." Balas Irene.

"Aku dan eonni Luhan dan Soya akan membantu eomma untuk membujuk eonni Baekhyun." 

"Sekarang tinggal satu masalahnya lagi appa. Chanyeol hyung dia akan selalu menguntit noona. Kita perlu pengalihan." Balas Mark.

"Aku akan mengalihkan Chanyeol dengan dalih masalah kantor." Jawab Siwon.

"Baiklah aku akan mengurus rumah yang akan mereka tempati disana, jika sudah siap semua kita jalankan rencananya." Timpal Yoona.

"Baiklah hasil pertemuan ini akan Lisa bicarakan dengan eonni agar bisa lancar membujuk Baekhyun eonni." 

Pertemuan pun berakhir dengan banyak harapan untuk kebahagiaan Baekhyun dan untuk kesadaran Chanyeol bahwa apa yang sedang ia kejar bukan lagi prioritas hidupnya. Pada intinya mereka hanya menginginkan yang terbaik untuk kedua belah pihak.


******

Hari ini Irene mulai menjalankan tugasnya meyakinkan sang anak agar mau untuk pergi untuk sementara waktu sampai keadaan benar-benar baik.

"Sayang boleh eomma bicara sesuatu padamu?" Tanya Irene yang kini sedang ada di kamar Baekhyun.

"Eomma kenapa minta izin. Bicara saja kenapa serius sekali?" Jawab Baekhyun.

"Ini tentang Chanyeol. Eomma ingin memberi tahu mu bahwa dia selama ini membuntuti dan menguntitmu sayang, dan eomma tidak suka itu. Eomma tidak ingin anak eomma dianggap buruk oleh banyak orang karena hal ini. Status kalian sudah bukan pasangan lagi. Eomma dan yang lain sudah menegur tindakan Chanyeol tapi dia selalusaja mengulanginya. Eomma ingin kau pindah untuk sementara waktu nak. Eomma mohon turuti kemauan eomma ya?" Bujuk Irene.

Mendengar penuturan sang eomma tentu saja membuat Baekhyun mematung ditempat. Bagaimana bisa sang mantan suami melakukan hal seperti itu, pertanyaan itulah yang selalu berputar diotaknya saat ini. Apa Chanyeol tidak memikirkan perasaan istrinya dan kenapa selama ini dia tidak pernah menyadari keberadaan Chanyeol.

"Aku akan bicara padanya eomma." Kata Baekhyun.

"Kau?! Tidak eomma tidak mengizinkan, sayang dia tidak bisa dibilangin nak semua akan sia-sia. Eomma tak mau dia melakukan hal aneh saat kalian berbicara berdua." Balas Irene yang panik.

"Setidaknya biarkan aku biacara padanya eomma. Aku juga tidak akan sendiri, aku akan mengajak Mark dia akan mengawasiku dari jauh, dan aku akan memilih tempat yang terbuka untuk pertemuan kita nanti."

"Baiklah jika itu keputusanmu. Pikirkan permintaan eomma nak."

"Ne eomma, terima kasih karena sudah membicarakan hal ini padaku."

"Sekarang kau telpon lah dia ajak dia bertemu dan eomma akan meminta Mark juga untuk mengosongkan waktunya."

"Iya eomma aku akan menghubunginya."

Setelah Irene meninggalkan Baekhyun sendiri dikamar, kini ia tengah berpikir harus menelpon atau mengirim pesan pasalnya ia tidak ingin ada kesalahpahaman antara dirinya dan juga Rose bagaimana pun Baekhyun sangat tau rasa sakitnya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mengirim pesan kepada sang mantan suami.

Chan bisa kita bertemu ditaman biasa? Jika bisa temui aku siang ini.

Kira-kira itulah isi pesan singkat yang Baekhyun kirimkan. Dan tak perlu menunggu waktu lama Chanyeol langsung membaca pesan tersebut saat mengetahui siapa pengirimnya.

"Apa ini Baekhyun mengirimiku pesan? Wah ada apa ini Bee... apa kau baik-baik saja. Sebaiknya ku buka saja." Monolog Chanyeol.

"Apa ini aku tidak bermimpikan dia mengajakku bertemu. Astaga apa kau merindukanku Bee?" Katanya lagi setelah membaca pesan yang Baekhyun kirimkan.

Sedangkan di kediaman Baekhyun, Mark masih tidak percaya dengan apa yang noonanya itu katakan dan masih terus bicara untuk meyakinkan diri.

"Noona apa kau yakin keputusanmu ini untuk menemuinya?"

"Iya aku yakin Mark sudahlah kau selalu bertanya itu terus."

"Aku hanya khawatir, aku tak ingin noona sampai kenapa-kenapa."

"Maka dari itu aku megajakmu Mark. Sudahlah ayo berangkat pasti dia menunggu kita."

"Biarkan saja dia menunggu aku tak peduli."

"Mark...."

"Baiklah ayo kita berangkat."

Mereka pun memutuskan untuk pergi ketaman yang sudah biasa Chanyeol dan Baekhyun kesana, Mark memilih duduk sedikit jauh dari noonanya memberi sedikit privasi tapi sambil terus mengawasi gerak-gerik mereka. Khawatir tentu saja tapi ada sedikit kepercayaan diri bahwa tidak akan terjadi sesuatu.

Forgive My Mistakes [CHANBAEK] [GS] VER. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang