ALGRAFI 05

667K 62.1K 9.5K
                                    

Chapter 5 : Status Baru

Maafkan sesuatu yang mengganjal, karena sejatinya tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Double up 🤩
...

A L G R A F I 0 5

.
.
.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN ☁️❤️

BANTU SHARE JUGA 🤭

.
.
.

KASIH SATU AWAN ☁️

.
.
.

OKE, MAKASIH.

SELAMAT MEMBACA 🐑

.
.
.

•••

15 September, hari Selasa, seharusnya di hari ini semua murid harus sekolah, termasuk Algra dan Naya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


15 September, hari Selasa, seharusnya di hari ini semua murid harus sekolah, termasuk Algra dan Naya. Tapi nyatanya tidak, mereka tidak sekolah karena orang tua sudah berkehendak. Orang tua mereka menginginkan agar anak-anaknya yakni Algra dan Naya segera dinikahkan, terlebih dua remaja itu sudah mencicipi tinggal satu atap walau katanya tidak melakukan hal yang tidak-tidak. Tepat hari ini keduanya akan di sahkan di mata agama sekaligus negara.

Walaupun ini hari H nya, Naya masih enggan berpikir jauh tentang kehidupan pernikahan yang akan ia jalani nanti bersama Algra. Bagi gadis yang memiliki tinggi 159 cm itu, apapun yang terjadi harus dilalui, pokoknya ikuti saja alurnya-enggan berpikir muluk-muluk lebih tepatnya. Kini, gadis itu tengah duduk di meja rias yang ada di kamar, menunggu saat namanya dan juga nama bapaknya diucap lantang dari mulut Algra.

"Lucu ya hidup gue, dari kecil udah punya suami aja," kata Naya terkekeh kecil menatap dirinya lewat cermin. Gadis itu sudah anggun dengan balutan kebaya putih lengkap dengan rok batik asli Jawa.

Sementara itu, di ruang tamu rumah Naya, ada Algra yang nyatanya cukup gugup saat penghulu mengatakan kalau akad akan segera dilangsungkan.

Padahal saat akad waktu kecil dulu, Algra tidak gugup sama sekali. Lalu, kenapa sekarang gugup? Mungkin karena sudah dewasa dan sadar kalau ini pernikahan sungguhan kali, ya. Haha.

Cowok yang tampak lebih tampan dengan setelan jas hitam lengkap dengan peci di kepala mulai menarik napas dalam ketika ayah dari Naya menjabat tangannya.

"Sudah siap?" tanya penghulu pada Algra dan juga Syafii.

"In Syaa Allah, siap!" tanggap Algra semangat.

Tidak ada yang tau tentang perasaan Algra saat ini-terhadap Naya. Kata orang, cinta pada pandangan pertama itu memang ada. Tapi apakah kata-kata cinta yang sempat diucapkannya saat di bus itu benar adanya atau memang main-main saja? Entahlah! Yang pasti, semua yakin jika cinta akan hadir dengan sendirinya, apalagi kuantitas pertemuan mereka akan bertambah saat sudah sah nanti.

ALGRAFITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang