Ch. 1 - Jari yang Tersisa

Start from the beginning
                                    

Senyum misterius terulas di wajah Sherlock "Kalau begitu selamat bekerja, aku mau pulang saja."

Sherlock duduk termenung, menyatukan jemarinya dan matanya tertutup sepanjang perjalanan kereta bawah tanah membawanya kembali ke Baker Street.

"For God Sake, Sherlock!" Pekik John ketika sahabatnya menerobos masuk ke ruangan mereka "Dari mana saja kau? Berkeliling ke tetangga dan meminta permen sisa Halloween?"

"Ada kejadian yang sangat menarik, John"

Pensiunan tentara itu menghela nafas karena Sherlock tak menjawab pertanyannya "Ya?" Katanya "Kejadian apa itu?"

"Jika ada seseorang yang tertawa setelah sebuah ledakan yang menewaskan belasan orang, siapa menurutmu orang itu?"

John memutar matanya lantas meletakkan novel yang sedang ia baca "Sudah pasti dia pelakunya"

"Tapi kenapa dia tertawa? Bukannya melarikan diri atau bersembunyi?" Kata Sherlock, melamun kearah jendela.

"Mungkin dia gila, psikopat, atau semacamnya"

"Bagaimana jika dia tidak membawa alat peledak atau pemicu?"

"Apa?"

"Lalu setelah itu orang-orang aneh tiba-tiba muncul dari udara, dan menangkap pria yang tertawa tadi."

John tersenyum "Berarti aku benar kalau dia memang pelakunya, tunggu, kau bilang muncul dari udara?"

"Mereka mengatakan tentang mengejar seseorang dan mengkhianati sebuah keluarga"

John menegakkan punggungnya "Apa yang sebenarnya coba kau katakan, Sherlock?"

"Kau tau apa itu Azkaban?"

"Sherlock!"

Detektif nyentrik itu melompat berdiri, mengambil sebatang rokok dari kotaknya lantas menyulutnya "Ada komunitas yang selama ini hidup di dekat kita tanpa kita sadari, John" katanya.

Sementara temannya menggeleng seolah lelah dengan sikap Sherlock.

"Aku tadi baru pulang dari rumah klien, saat dijalan aku melihat dua orang sedang kejar mengejar. Si target bertubuh gempal dan pendek, sedangkan si pengejar bertubuh jangkung dan kurus -keduanya memegang sesuatu seperti tongkat ramping yang panjangnya sekitar 30-40 cm.

Pada awalnya aku ingin membantu menangkap si target, tapi aku belum sempat melakukan apa-apa ketika ledakan itu tiba-tiba terjadi -beruntung sekali aku tidak jadi mendekat, John! Belasan orang menjadi korban, orang-orang yang masih selamat segera berlari dari sana.

Tapi aku tidak, aku masuk ke toko roti dan mengamati situasi dari sana. Si target yang gempal tadi menghilang, bahkan saat aku melihat jasad-jasad yang masih terlihat -dia tidak ada diantaranya. Sedangkan si pengejar berdiri disana, lalu tertawa terbahak-bahak."

John kali ini tidak menginterupsi, maka Sherlock melanjutkan kisahnya.

"Kemudian ada segerombolan orang berjubah muncul, salah satu dari mereka memanggil si pengejar dengan nama 'Black' kemudian menuduhnya sebagai pelaku kejadian itu dan pengkhianat sebuah keluarga. Salah satu dari orang-orang itu menemukan potongan jari manusia, John, dia langsung mengenali kalau jari itu adalah milik target gempal tadi, dan nama target itu adalah Pettigrew.

Dari situ aku bisa menangkap kesimpulan mereka, bahwa tubuh si target gempal tadi telah hancur karena ledakan yang dibuat si Black dan hanya tersisa potongan jari nya saja."

"Lalu apa yang kau lakukan?" Tanya John.

"Aku menunggu waktu mereka memeriksa daerah itu, salah satu dari mereka memerintahkan agar jika menemukan Muggle mereka harus menghapus ingatannya-"

Sherlock Holmes and The Fall of The Dark LordWhere stories live. Discover now