27. Cegah

26 11 1
                                    

Typo bertebarannnn!!

*******

Saat ini Bumi, Elsa, Jessy, dan Milda sedang berada di cofee city milik orangtua Jessy. Jarang sekali mereka nongkrong di sini.

"Mi, si Mars kenapa ya? Aneh banget tau sifatnya, gue perhatiin juga lo dari tadi diem terus." ucap Jessy pada Bumi yang kini tengah menopang dagunya.

"Gue juga gak tau," balas Bumi lalu menyeruput kopi-nya.

"Bohong lo! Jujur aja elah, kenapa sih!" timpal Milda.

"Ya mungkin dia capek, jailin gue terus, udahlah gak usah di bahas!" lontar Bumi.

Milda dan Jessy melirik kearah Elsa, Elsa yang di tatap seperti itu pun menurun naikan alisnya.

"Woy jen! Lo pasti tau kan Mars sama Bumi kenapa?" tanya Jessy. Milda mengangguk menyetujui ucapan Jessy.

Elsa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Duh, mending lo tanya aja sama Si Bumi nya!"

Kini Jessy dan Milda langsung menatap Bumi, sedikit mencondongkan tubuhnya dekat Bumi.

"Mi! Lo tega ya, main rahasia-rahasiaan ama kita, ya gak Mil," tutur Jessy sembari menyenggol lengan Milda.

Bumi pun pasrah, akhirnya dia menceritakan saat kejadian di lapangan karate kemarin, bahwa Mars sudah menyerah untuk mendapatkan hatinya.

"Gue gak percaya Mars nyerah gitu aja!" desis Jessy, masih tak menyangka saat mendengar cerita Bumi.

"Bener Jess, masa Mars nyerah gitu aja sih? Dia udah hampir dua tahun loh perjuangin Bumi, tapi malah nyerah gitu aja demi sahabat nya itu!" timpal Milda.

"Lo juga sih Mi, yang gak mau nerima dia." celetuk Elsa.

Bumi menatap kesal kearah Elsa. "Lo gak tau jadi gue itu kayak gimana! Gue juga udah berusaha mati-matian untuk ngebuang trauma gue! Tapi apa yang gue dapetin? Gue juga selama ini mau untuk buka hati gue, mencoba lembaran baru, tapi keukeh itu gak bisa!" sentak Bumi. ucapannya memang benar hatinya sangat susah untuk membuka hatinya kembali.

"Tapi sekarang, gak tau kenapa saat bilang Mars nyerah untuk dapetin hati gue lagi, g-gue gak bisa terima!" lanjutnya dengan nada lirih.

Elsa, Jessy, dan Milda tersentak kaget.

"Wah hebat ya, Mars bisa meluluhkan hati Bumi yang beku jadi mencair," celetuk Elsa dengan kekehanya.

"Udahlah gini aja lo ikutin dulu permainan si Leon, kan nanti kalo Mars liat dia cemburu dong pastinya, terus dia juga udah gak tahan tuh sama sifat lo yang segampang itu deket sama Leon, lo juga pasti tau kan Mars secinta apa sama lo!" usul Jessy.

"Cinta? Tapi guys, gue takut dia main-main," ucap Bumi dengan sedikit cemberut.

"Nggak Bumi, dia itu gak main-main sama lo, cuma cara dia aja yang salah buat luluhin hati lo," ungkap Milda.

"Gue setuju sih sama Milda." sahut Elsa.

"Ribet amat si cinta-cintaan!" Bumi frustasi.

Dia mengedarkan pandangannya ke selutuh penjuru cofee city tapi pandangannya terhenti saat melihat dua orang yang di kenalinya tengah berbincang di meja dekat pintu keluar.

"Itu Mars sama Alisa kan?" tanya Milda dia juga melihatnya ternyata.

"Samperin Bumi buruan!" seru Elsa dengan mendorong bahu Bumi.

"Ish, gak lah. Biarin aja!" desis Bumi.

Sedangkan disisi lain Mars memohon pada Alisa.

"Lis, lo suka kan sama gue? Jadi lo mau dong nurutin apa yang gue mau?" ucap Mars.

MARS DAN BUMI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang