07: Serangan

79 17 0
                                    

Koreksi saya kalau ada penulisan kata yang salah. 🥺

Jangan lupa vote and komennya

Gue bisa lakuin apapun untuk dapetin apa yang gue mau, termasuk buat dapetin lo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue bisa lakuin apapun untuk dapetin apa yang gue mau, termasuk buat dapetin lo.
— Gilang Rajendra


....oOo....

Langkah kaki itu semakin cepat kala di otaknya teringat kejadian di perpustakaan tadi. Arsyana terus mempercepat jalannya dengan buku novel di pelukannya.

Sejak dari perpustakaan syana tak henti-hentinya mengucapkan sumpah serapah nya terhadap sikap pemuda yang dengan tak sopan mencium pipinya.

" Sialan! Sialan! Kenapa tadi gue diem aja coba, ish. " gumam syana sambil memukul kepalanya.

Duk!

Saat berbelok keningnya tak sengaja menabrak dada bidang seseorang yang menjulang tinggi di depannya.

kepalanya mendongak dan melihat wajah yang ingin sekali ia pukul.

" Lo? Cowo brengsek! " umpat syana yang langsung menendang tulang kering orang itu.

Orang itu mengaduh kesakitan " Aduh, sakit. Kasar banget sih. " tuturnya.

" Bodoamat, Minggir! " Syana menyenggol kasar bahu orang itu.

tapi sebelum ia pergi tangannya ditarik hingga tubuhnya menubruk dada bidang dan tangan seseorang itu reflek memeluk pinggangnya. syana menaruh telapak tangannya di depan dada orang itu guna menjaga jarak agar tidak terlalu dekat, padahal jarak antara wajahnya dengan wajah orang itu sekitar 10cm. Bahkan aroma parfumnya tercium, dan entah kenapa Syana suka, terkesan maskulin.

Mata syana melihat name tag yang bertuliskan ' Gilang Rajendra ' lalu beralih melihat jakunnya yang naik turun membuat Syana meneguk ludahnya.

Shit!

Syana mendongak melihat mata Gilang yang juga menatapnya, dan terjadilah adegan tatap-tatapan. Mereka terlarut dalam tatapan masing-masing seolah enggan dilepaskan, hingga tak sadar Gilang mendekatkan bibirnya ke telinga Syana lalu membisikkan sesuatu yang membuat sang empu melotot.

" Gue suka aroma parfum lo. " bisik Gilang.

Suara yang berat itu membuat syana bergidik geli ketika suara itu menyapa ke telinganya, ia mencoba melepaskan dirinya namun nihil. Tangan Gilang terlalu erat memegang pinggangnya.

" Bisa lepasin tangan lo di pinggang gue? Gue mau ke kelas. " ujar Syana sambil mencengkram kerah seragam yang dipakai Gilang.

" Gak akan gue lepasin. " bisik Gilang dengan sengaja menggoda Syana.

Syana Menghela nafas kasar sehingga tak sengaja menerpa wajah Gilang, aroma vanilla menyeruak ke dalam hidungnya.

" Apa mau lo? " tanya Syana.

LIMERENCEWhere stories live. Discover now