DIARY 12 - SI CANTIK DAN BERBAKAT. TAPI...

4 0 0
                                    

Hari Minggu, Astrid akan latihan Ballroom dance lagi bersama Theo pada siang hari ini. Pertama-tama, Theo menjemput Astrid dan pertama kalinya Theo dikenalkan kepada orang tua Astrid. Reaksi mereka? sudah pasti terkejut bahwa Putri mereka ini memiliki pacar seorang blasteran, belum lagi satu sekolah. Astrid juga memberitahukan kepada orang rumah bahwa Theo ini. Merupakan, anak yang punya sekolah ballet dan sepupu dari Sheila. Dimana, orang tua Astrid juga kenal Sheila dari awal Astrid belajar Ballet. Kedua orang tua Astrid ini benaran heboh se heboh liat Discount Big sale. Lom lagi, sepertinya kedua orang tua Astrid sudah membayangkan suatu saat punya cucu blasteran. mimpi mereka terlalu jauh sepertinya....

"Pah, Mah! Ga perlu dibayangin!" seru Astrid saat mendengar bayangan kedua orang tuanya mengenai sosok cucu mereka dimasa depan.

Dan, Theo selaku cowo dan blasteran ini. Cuman garuk kepala melihat kedua orang tua Astrid ini menghayal terlalu jauh ke masa depan yang belum tentu terjadi....

Dengan sudah ada Izin juga membawa Astrid jalan, di dalam mobil. Astrid malu semalu-nya kepada Theo karena reaksi orang tua mereka yang sangat hyperbola. Sementara, Theo cuman ketawa saja melihat Astrid ini. Biar ga malu, Theo malahan sempat–sempatnya mengelus rambut Astrid.

"Udah kali enggak apa."

"Sumpah asli! Aku baru tahu orang tua aku bisa se lebay ini!"

"Wajar kali..."

"Aduuuh....Untung ga ada kak Andi. Pasti dia yang lebih lebay lagi."

"Kak Andi?"

"Iya. kakak aku. Dia lagi kerja sambil kuliah di Malaysia sekarang."

"Oh...."

Sesampainya di ARB. Astrid cukup terkejut siapa aja yang hadir. Sheila, Bian dan juga ada Miranda. Mereka bertiga sedang duduk di sofa tempat biasa Astrid duduk sama Theo.

"Kalian ngapain ada disini?" Tanya Astrid.

Sheila berdiri dari sofa. "Gue mau Bantu aja. Sekalian jadi Coach lo lah Cid." ucap Sheila.

"Mas Ian ngapain?"

Bian mendekati Astrid sambil agak salah tingkah. Menggaruk bagian tengkuk. "Cid, gue boleh minta..."

"Nope! Tak boleh!"

"Emang apaan?"

"Mas Ian pasti ingin minta nomor Lena kan? tidak boleh!"

"Tega lo, ayo lah."

"Mau Mas Ian bayar aku satu triliun pun. Aku tak akan kasih!"

"Haaaa, ya udah deh.." Bian sepertinya gagal bisa PDKT sama Elena.

"Terus, Miranda?"

Miranda yang lagi duduk ini pun berdiri menghampiri. "Pengen ikut aja. Mau lihat latihan kak Astrid sama kak Theo."

"Ga coba ikut latihan aja?"

"Enggak ah, aku Nonton aja."

"Baiklah Miranda..."

***

            ***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SWAN COMPLEXWhere stories live. Discover now