DIARY 5 - GUE JADI DILEMMA

3 0 0
                                    

Hari sudah kembali Senin, Astrid tidak jadi ketemu Vera pada hari minggu karena Astrid merasa kelelahan dan masih kepikiran saat hari sabtunya. Soal kenapa dia bisa jalan sama Theo dan hampir saja ketahuan oleh Chika bahwa Astrid jalan sama Theo. Astrid bahkan seharian di rumah kemarin Minggu. Saking dia tidak ingin keluar dan masih mencoba bernapas mengenai kejadian Sabtu-nya.

Sesampainya di sekolah. Astrid masih membayangkan semua hal yang dia lakukan sama Theo belakangan ini. Dari saat Theo mengajak Ballroom dance sampai kemarin sabtu Jalan. Astrid merasa mulai ada yang tidak beres dengannya semenjak Theo muncul di ARB saat itu. Ditambah, kenapa Astrid baru tahu soal Theo adalah anak dari Ibu Amanda dan juga sepupu dari Sheila. Informasi yang baru dia dapatkan ini begitu berat banget sampai Astrid tidak sadar aja bahwa ekspresi wajahnya daritadi diliatin oleh orang-orang karena kayak lagi banyak pikiran. Sampai Vera yang baru aja datang ke kelas ini mencoba menyaut Astrid.

"Cid! Udah datang aja elu!" saut Vera.

 Astrid tidak membalas sedikitpun sautan dari Vera.

"Cid? Halooooo....Astrid. Wey." Vera sudah hampir lambaikan datang ke wajah Astrid tapi tetap Astrid tidak sadarkan diri. Hingga Vera mencoba untuk menyentuh bagian pinggang Astrid.

"Ih!! Geli tahu!!" Astrid dengan kaget dan geli secara bersamaan.

"Lagian lo bengongnya keterlaluan! Gue saut daritadi malah diem aja lo!!"

Astrid jadi malu sendiri dan menggaruk kepala. "Huuffh.....Sorry Ver, pikiran gue lagi kemana-mana."

"Eh ngomong–ngomong, emang lo maren Sabtu abis ngapain dah? Sampe bilang mau di rumah aja hari Minggu?"

"Oh, gak apa sih. Pengen di rumah aja."

"Gitu Elu, gue padahal mau jalan sama elu."

"Masih ada hari sabtu yang lain Ver. Lain kali, pastiin ya lo ga ada acara!"

"Itu juga dadakan Cid. Asli dah!"

Ga lama kemudian, Theo sampai di Kelas X-1. Seperti biasa, Banyak wanita menyapa Theo dan Theo pun membalas sapaan tersebut dengan senyum saja kepada para wanita yang sudah hadir di kelas ini.Theo hanya melewati bangku dimana Astrid duduk. Astrid pun berusaha untuk cuek aja. Seperti apa yang mereka lakukan dari kemarin seakan tidak pernah Terjadi. Saat Theo duduk di belakang, Vero dan teman bangku sebelah berikan Fist palm saja kepada Theo. Ya bisa dikatakan, Vero dan teman sebelah Theo merupakan yang paling akrab di kelas ini bersamanya.

Pas banget bel masuk berbunyi, Odi dan Chika juga baru sampai. Mereka hampir aja telat masuk kelas. Sampai pas duduk aja, mereka berdua terlihat lari ke kelas. Dengan mereka berdua sedang atur napas kembali.

"Tumben banget lo berdua telat." ucap Vera.

"Nih si Chika! pake acara bangun telat tadi! ya gue juga ikutan telat lah!" Jawab dari Odi sambil ambil napas juga saking lari ke kelas.

"Kagak masang alarm apa gimana elu Chik?"

"Habisnyaaaa......" Chika baru aja ingin jelasin. Pak Juned datang ke kelas. jadi kepotong deh.

***

Mata pelajaran kedua dimulai dengan Biologi. Mendadak guru ingin membuat praktikum tanpa siswa harus membuat kelompok. Secara acak, guru memilih siswa untuk menjadi kelompok. Banyak siswa wanita yang ingin satu kelompok sama Theo dan ternyata wanita yang beruntung sekelompok sama Theo adalah...

"Yeaaaay!! Satu kelompok sama Theo!" Teriak Vera sambil mencoba seperti senderan kecil ke Theo.

"Huuuughh....." Astrid yang ternyata juga satu kelompok.

SWAN COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang