DIARY 11 - AKU DAN TEMAN FACEBOOK AKU

4 0 0
                                    

Berhubung Theo hari ini di Skors,  dia masih bisa tidur seperti seorang pengangguran. Badan dia masih tertutup oleh selimut berwarna biru ini dan bahkan Theo rupanya mengeluarkan suara bising saat tidur alias ngorok. Namun sayang, jam tidur dia diganggu oleh Miranda yang ke kamarnya dan mencoba membangunkan Theo dari tempat tidur.

"Kak Theo....Kak Theo." sambil Miranda menggoyangkan badan Theo.

Theo pun bangun dengan muka bantal. "Kenapa Mir?"

"Anterin aku ke sekolah dong."

"Emang, Pak Dudi kemana?"

"Ada. Tapi kan, kak Theo Enggak sekolah. Anterin aku dong."

"Kamu kok Enggak bilang dari semalam?"

"Lupa. Lagian, kak Theo pulang juga udah malam kemarin."

Dengan terpaksa, Theo pun bangun dari kasur sambil dia menggaruk kepala. "Ya udah, ya udah. Sepuluh menit ya Miranda. Kak Theo ganti baju sama celana dulu."

"Oui oui!" Miranda terlihat senang.

Sementara yang hari ini sekolah. Astrid ingin chat ke Theo, cuman dia takut entar ada yang melihat dia sedang chat. Mendingan dia coba chat saat jam istirahat tapi diam–diam jangan sampai ketahuan oleh teman kelas lain. Mulai, Vera datang ke kelas sambil menyapa Astrid. Lalu duduk di sebelah.

"Minggu kemarin elo ga masuk, sekarang Theo ga masuk."

"Terus kenape?"

"Ya enggak apa, bisa pas aja gitu."

Saat pelajaran dimulai saja, Astrid mencoba terlihat biasa aja dengan tidak ada Theo di belakang sana. Sementara yang lagi di skors ini, setelah mengantarkan Miranda ke sekolah. malah kembali ke kasur dan tidur lagi. Mentang–mentang dapat libur, dia pakai untuk bisa tidur nyenyak sepertinya hari ini.

Waktu Istirahat, dengan Astrid sengaja nitip beli makan ke Vera. Dia berusaha coba chat ke Theo. Namun, tidak ada balasan. Biarpun, chat Astrid ini ke kirim.

"Jangan-jangan Theo masih tidur lagi? dasar...." - ucapan hati Astrid.

Vera sudah kembali membawa makanan milik dirinya serta titipan Astrid. Mau tidak mau, Astrid langsung hapus chat sama Theo agar situasi aman.

"Chat ma sape lo?" tanya Vera.

"Oh aaa, sama teman facebook gue."

"Teman facebook?"

"He'eh."

Vera menampakan wajah penasaran kepada Astrid.

"Cewe loh..."

"Yeee gue kira cowo. Elo yakin bener nggak tuh?"

"Gue udah berkali–kali video call sama dia kok."

"Oh gitu. Sekolah dimana emang temen FB lo?"

"Udah Kuliah dia. Di jurusan Psikolog."

"Widih, Psikolog. Lumayan tuh Cid, siapa tahu elo perlu ke Psikiater."

"Maksud elo?! gue ini gila gitu?!"

"Canda Cid canda..."

Dari pintu kelas, Vero baru aja beli makan dan sepertinya berniat makan di kelas seperti Vera dan Astrid juga. Malahan, Vero samperin dulu Vera.

"Ver.." saut Vero.

"Napa?"

"Nih, barusan elo lupa bawa ini dari kantin." Vero tiba–tiba mengeluarkan coklat batang dari kantong celananya untuk diberikan ke Vera.

SWAN COMPLEXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang