DIARY 9 - GA SALAH DENGER NIH?

5 0 0
                                    

Ke esokan paginya, Astrid dan Vera sudah berada di dapur untuk membuat sarapan seadanya. Membuat roti isi dengan bahan seadanya, memakan bersama di meja makan. orang tua Vera sudah mengasih tahu kalau mereka sedang dalam perjalanan pulang juga. Setelah habis sarapan, mereka kembali ke kamar. Mereka malah selfie bersama dengan muka kenyang sehabis sarapan, lalu muka cantik sampe muka jelek mereka tetep aja selfie terus. Waktu pun sudah menunjukan siang dan orang tua Vera juga katanya sudah dekat rumah juga. Vera pun pamit pulang dengan naik taksi.

"Makaseh ya Cid! Sampai jumpa besok di sekolah!"

"Ya Ver, hati–hati elu!"

Dengan Vera sudah pulang, artinya tidak ada halangan bagi Astrid untuk bisa menghubungi Theo hari ini. Langsung, Astrid kembali ke kamar dan mulai meng chat Theo.

"Theo....."

Astrid pun mengirim muka jeleknya bersama Vera.

"Nih apa ya lo tiba–tiba ngirimin gue foto lo sama Vera muka udah kayak Kuda nil?" Becandaan Theo.

"Songong lo!! Udah baik gue kasih foto gue yang paling cantik sama Vera malah dibilang jelek!"

"Cantik dari mana juga."

"Oh, jadi menurut lo gue jelek nih?!"

"Gue nggak ngomong gitu ya. Yang ngomong sendiri kayak gitu ya elu."

"Ya deh, dasar cowo blasteran."

"Apa hubungannya sama soal gue ini blasteran ya?"

"Non Rien!"

"Ga salah baca gue? Lo ngomong Perancis."

"Dikit–dikit gue bisa kalee!"

"Gue cukup terkejut. Hari ini lo ada acara?"

"Hmm, mau tahu banget apa mau tahu aja nih?"

"Ya udah kalau ga mau kasih tahu, padahal gue mau traktir lo makan nih."

"Bisa aja elu ngomongnya! Gue ga ada acara apa–apa."

"Mau nggak lo?"

"Boleeeeh..."

"Tapi ada satu syarat."

"Apaan lagi nih?!"

"Lo bisa ke sekolah ballet nyokap ga sekarang?"

"Sekarang banget nih?"

"Serah lo sih."

"Ya udah deh.."

Astrid pun langsung menaruh handphone, membuka lemari dan memilih baju. Namun, Theo mendadak nelpon lagi. Astrid kembali ke kasur untuk ambil handphone.

"Kenapa lagi?!"

"Lo bawa baju ganti juga ya. Sama celana nyaman lo."

"Hah? Emang kita mau ngapain?!"

"Udah bawa aja......"

Astrid awalnya mulai merasa heran. Untuk apa membawa baju ganti segala. Sepintas kepikiran kalau Theo mau ngajak Jogging. Tapi hari sudah siang, matahari juga sudah terik. Lalu apa? Itu yang terus dipikirkan.  Sampai sepintas lagi satu pikiran yang Astrid hanya bisa nebak. Tapi ya, hanya sepintas pikiran saja. Mana mungkin juga...

SWAN COMPLEXWhere stories live. Discover now