Chapter 10: Si Cantik

11 3 0
                                    

[[ HAPPY READING ]]

♡ Chapter 10: Si Cantik ♡

Terlambat.

Satu kata yang menggambarkan Renatta pagi ini, dengan terburu-buru Renatta keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Vanno yang sudah membuatkan sarapan sama sekali tidak disentuh oleh Renatta yang langsung menaiki mobilnya. Tanpa mengucapkan salam, Renatta mengendarai mobilnya meninggalkan rumah.

Sementara Vanno, dia langsung memasukkan sarapan Renatta untuk dibawa ke kampusnya. Seseorang menghubungi Vanno dengan nama Laura. Vanno menjawab telepon Laura.

"Halo?"

"Kak Vanno. Maaf ganggu pagi-pagi."

"Nggak apa-apa kok. Ada apa?"

"Gini pulang sekolah, Kakak bisa ketemuan nggak? Ada pelajaran yang nggak ngerti." Dari suaranya terdengar, gadis itu sedikit manja kepada Vanno.

"Oke, jam berapa? Kakak pulang kuliah jam 4 sore."

"Oke, Kak jam 4 aja ya di tempat biasa. See you."

Laura memutuskan sambungan teleponnya dan Vanno menghela nafas panjang. Begitu sudah selesai berkemas, Vanno berangkat kuliah dan membawa sarapan yang telah dibuat.

Kotak makan berukuran kecil itu diletakkan Vanno di atas meja taman kampus dan Raka hanya melongo bingung dengan Vanno yang membawa bekal. Dia meledek Vanno seperti anak sekolahan yang membawa bekal.

"Ini buat Kakak sepupu gue tapi dia nggak makan."

"Baik amat sama Kakak sepupu ... atau jangan-jangan ... cewek yang loe taksir?" tebak Raka.

"Apa sih."

Telepon Vanno berdering dan Vanno langsung menjawabnya. Dengan nada malas, Vanno masih saja menjawab telepon Laura. Antusias Laura bisa terdengar jelas ketika Vanno membawa bekal untuk Laura. Raka meneliti Vanno mulai memicingkan mata mengamati wajah Vanno.

Setelah Laura memutuskan sambungan teleponnya, Vanno menatap Raka dan menyengritkan dahinya.

"Kenapa?"

"Bukan 'Si Kakak' itu ya? Soalnya loe jutek banget tadi."

Vanno menatap kearah Raka seolah-olah Raka menjadi detektif dadakan. Jelas saja, pertemanan mereka masih baru terjalin tiga bulan tapi Raka seakan mengenal Vanno sejak lama. Begitupun Vanno yang sudah merasa nyaman berteman dengan Raka yang terkadang Raka menjengkelkan.

Berbeda dengan Dennis, Vanno merasa berteman dengannya tidak seperti dia dengan Raka, Putra, Fajar dan Harris. Karena Raka adalah tipikal teman yang welcome pada siapapun dan Vanno bisa dibilang tipe teman Raka.

Hari menjelang sore, seorang gadis berseragam SMA memasuki perkarangan kampus Vanno dan beberapa orang memperhatikan Laura, begitulah nama yang tercantum di name tag-nya. Laura melihat sosok yang dia kenal dan mendekatinya.

"Maaf Kak, tadi macet." ucap Laura dengan suara seperti anak kecil.

"Iya nggak apa-apa."

Laura melihat tepak makan di depan Vanno, "Apa tuh? Buat aku ya?"

"Iya, sok aja dimakan."

"Thank you." jawab Laura dengan gaya imutnya. Raka menyengritkan dahinya karena dia paling tidak suka dengan gadis-gadis imut dan lucu.

"Oh ya kenalin, ini temen Kakak. Namanya Raka."

"Laura." Laura mengulurkan tangannya namun Raka tidak membalasnya.

You + Me = To Be ONE ✅Where stories live. Discover now