Chapter 1: Anak Teman Mama

25 3 0
                                    

Cerita ini adalah pemanis di antara cerita yang pernah author bikin.

[[ HAPPY READING ]]

♡ Chapter 1: Anak Teman Mama ♡

Renatta Valerie.

Seorang wanita dewasa berusia dua puluh lima tahun yang bekerja di bidang interior design dan menjadi salah satu karyawan di perusahaan itu. Kinerjanya menjadi salah satu favorit seorang atasan, oleh karena itu Renatta dengan cepat dipilih sebagai ketua tim perencanaan.

Suatu hari, Ibunya mengabari Renatta yang sedang sibuk-sibuknya. Kabar tentang kepindahan seseorang yang berusia delapan belas tahun yang akan kuliah itu untuk sementara tinggal di rumah Renatta.

"Hah tinggal sementara? Aduuh, Mah, Mamah kan tahu kalau Rena paling nggak suka ada orang lain di rumah."

"Udahlah, Ren, tolong sekali aja. Semester dua juga pindah."

"Kalau ngga pindah gimana? Renatta usir ya?"

"Hus jangan asal usir anak orang. Kamu kalau di usir gimana?"

"Yaudah, jangan lama-lama." Akhirnya Renatta mengalah juga.

"Iya, Sayaaang. Mamah ngerti kok."

"Oh ya, anaknya cewek atau cowok?"

"Umm apa ya? Kamu tebak aja sendiri. Dah ya, Sayang, Mamah mau arisan dulu. Love you muah."

Mamah memutuskan sambungan teleponnya dan Renatta menghela nafas panjang. Seorang temannya mendatangi Renatta.

"Kenape Bu kusut amat tuh muke?" tanya Liliana atau biasa di panggil Lian.

"Gimana ya? Anaknya temen Nyokap gue bakal tinggal di rumah gue. Loe tahu kan gue paling nggak suka ada orang di rumah."

"Emang dia nggak ngekost aja? Kenapa harus tinggal di rumah loe?" Lian memakan permen lollipopnya.

"Katanya sih cuma 6 bulan aja tapi tetep aja gue nggak suka."

"Yaudah terima aja, kasian anak orang entar jadi luntang-lantung. Apalagi kalau anaknya cewek, bahaya lho."

"Iya juga ya."

Mau tidak mau Renatta harus menerima anak dari teman Ibunya itu. Meskipun Renatta adalah tipikal anak yang jarang bersosialisasi tetapi dia adalah anak yang baik juga pada orang lain. Renatta adalah anak tunggal dan Ayahnya sudah meninggal sepuluh tahun yang lalu.

Ibunya sibuk bekerja di Surabaya sehingga Renatta tinggal seorang diri di Jakarta. Tidak memiliki Kakak dan Adik, menjadikan Renatta anak yang sedikit tertutup. Lian sudah mengenal Renatta sejak SMA dan kini mereka bekerja di perusahaan yang sama. Hanya Lian yang Renatta punya, teman satu-satunya.

♡♡♡

Hari Minggu tiba, Renatta yang biasanya menghabiskan waktu liburnya rebahan dan bermain games sekarang harus merapikan rumah sekaligus kamar yang akan di tinggali oleh seseorang.

"Aduh encok gue kambuh nih." Renatta memegang pinggangnya yang mulai pegal.

Sebuah mobil berhenti di depan rumah Renatta yang menyita perhatian Renatta. Dengan langkah kaki seribu, Renatta mengintip dari jendela. Turunlah seorang wanita paruh baya dari pintu supir lalu pintu di depan lainnya juga terbuka. Renatta melihat seseorang yang tidak asing.

"Mamah? Kok ... "

Pintu belakang terbuka dan turunlah seorang laki-laki muda berusia delapan belas tahun dengan pakaian rapi dan kacamata yang membingkai wajahnya. Tatapan Renatta tidak lepas dari laki-laki itu yang kemudian lamunannya di kejutkan oleh bel pintu.

"I...iyaaa." Renatta membuka pintu rumah lalu melihat ketiga tamunya.

"Halo, Sayang." Ibu Renatta langsung memeluk putri semata wayangnya, "Gimana kabar kamu, Sayang?"

"I'm okay." Mata Renatta melihat wanita paruh baya dan seorang pemuda.

"Oh ya kenalin, ini Tante Tiara dan anaknya, Vanno."

"Cowok? Renatta kira cewek yang bakal tinggal disini?"

"Ayo masuk, kenapa kamu nggak kasih masuk tamu kita?"

"Oh ya lupa."

Mereka mempersilakan Tiara dan Vanno masuk ke rumahnya. Rumah minimalis berlantai dua ini sangat cukup ditinggali seorang diri. Tiara dan Vanno duduk di sofa ruang tengah berwarna biru tua. Renatta menyukai warna biru apapun itu dan hobinya juga bermain games.

"Tante Tiara ini temen Mamah waktu SMA tapi Mamah nikah muda umur 20 tahun." jelas Resti, ibunda Renatta.

"Oh ya, sebenarnya Tante itu punya anak perempuan juga tapi dia kost di khusus perempuan. Tante nggak enak kalau titip di rumah anak Tante, soalnya disana nggak boleh lama-lama."

"Oooh gitu. Iya Tante nggak apa-apa kok kalau ... Vanno tinggal disini."

Sedari tadi tatapan Vanno tidak pernah lepas dari pandangannya dan membuat Renatta menjadi salah tingkah.

"Oke, Renatta tunjukin kamar Vanno." suruh Resti.

"Iya, Mah."

Renatta beranjak dari duduknya lalu berjalan ke lantai dua. Resti, Tiara dan Vanno mengikuti Renatta dari belakang. Tiba di kamar berwarna putih dan rapi, Renatta sudah merapikan kamar tersebut untuk tamunya. Tiara memuji Renatta yang sudah berusaha merapikan kamar tidur.

Mereka berlanjut ke gerbang rumah, Resti dan Tiara akan pulang kembali karena tidak bisa menemani mereka lama-lama.

"Makasih ya, Renatta. Tante titip Vanno, tolong jaga Vanno."

"Iya, Tante. Baik."

"Sayang, Mamah pulang dulu ya. Hati-hati."

Kemudian mobil itu meninggalkan rumah Renatta, Vanno berbalik badan dan melihat Renatta yang berdiri di belakangnya. Renatta dan Vanno saling bertatapan hingga akhirnya Vanno memilih masuk ke rumah Renatta.

Epilogue

Dua tahun yang lalu...

Vanno sedang berada di toko buku dan mengantri untuk membayar bukunya. Hingga akhirnya wanita yang berada di depan kasir sudah membayar buku dan dia adalah Renatta. Vanno yang masih mengenakan seragam sekolah memperhatikan Renatta.

"Dia ... "

Renatta dan Vanno seakan telah di takdirkan untuk bertemu kembali.

Tbc...

Oke gaes gimana ceritanya? Ini ceritanya agak sedikit ringan dan romance sih .. semoga kalian suka ..

Jangan lupa vote and comment ^_^

You + Me = To Be ONE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang