"Caca, ini tas isi baju Caca" ujar Vanka lagi memberikan satu tas kepada Isabella

"Kalian bawa sendiri ya" sambung Vanka yang langsung diangguki kedua anaknya itu

"Mainan Caca gak dibawa ma?"

"Game Harry gak dibawa juga ma?"

"Gausah, nanti minta tolong om Rashad atau yang lainnya ambil disini"

Karna saat ini tidak mungkin meminta bantuan teman-teman Dizon lagi, jadi Vanka lebih memilih memesan taxi Online melalui ponselnya, untung saja ia masih ingat jelas alamat rumah Dizon.

Selama perjalan, Vanka hanya bisa menundukkan kepalanya saja memandang ponselnya melihat maps yang berjalan menuju alamat rumah Dizon.

"Kalian disana jangan nakal ya" ujar Vanka mencoba menahan air matanya, "harus nurut sama papa, nenek, kakek dan om tante"

"Iya mama, selama ada mama papa Harry gak akan nakal"

"Caca juga janji gak akan nakal"

Senyum Vanka terbuka lebar mendengarnya, kedua anaknya benar-benar sesayang itu dengan Dizon. Padahal mereka baru bertemu 2 minggu, tapi mereka sudah menaruh Dizon di hatinya.

Mobil berhenti tepat di depan gerbang besar berwarna putih, sudah 6 tahun Vanka tidak melihat gerbang ini. Air mata yang ia tahan sedari tadi kini sudah mulai menetes sedikit demi sedikit.

Ia melihat satpam rumah tersebut yang ternyata sudah diganti orang baru. Dengan segera Vanka menghapus air matanya yang menetes dipipinya, Vanka pun menggandeng kedua anaknya menuju gerbang besar itu

"Wah rumah papa besar" ujar Caca terlihat sangat bahagia

"Permisi" ujar Vanka menekan bel didepan gerbang tersebut

"Iya, Cari siapa ya mbak?" Ujar Satpam yang membuka setengah pintu gerbang tersebut

Vanka tersenyum mendengar ucapan Satpam yang memang tidak mengenal Vanka, "cari Dizon, tapi tolong beri tahu Pak Jeff dan Ibu Freya kalau Vanka datang"

"Yasudah kalau gitu, masuk dulu ke dalam" ujar Satpam lagi yang langsung membuka gerbang pintu tersebut

Selagi Satpam masuk kedalam rumah besar itu, Vanka langsung berjongkok didepan kedua anaknya yang masih terlihat sangat bahagia melihat rumah Dizon yang memang besar

"Harry, Caca" ujar Vanka masih mencoba tersenyum, mereka berdua pun kini menoleh kearah Vanka

"Nanti kalo pak satpam suruh kalian masuk, kalian ikut masuk ya"

"Mama mau kemana?" Bingung Harry

"Mama lupa beli makanan kesukaan papa, kalian tunggu disini dulu ya sampai pak satpam datang"

"Mama kesini lagi kan?" Tanya Isabella

Sambil tersenyun Vanka menganggukkan kepalanya pelan. Setelah meyakinkan kedua anaknya itu Vanka langsung memeluk dan mencium mereka. Air matanya semakin mengalir deras saat Harry dan Isabella membalas pelukannya

Vanka mengelap air matanya itu, ia tidak ingin kedua anaknya melihat dirinya menangis lagi.

"Oh iya, mama titip ini dulu ya. Nanti kalau ketemu Nenek dan Kakek yang sangat cantik dan tampan, Harry langsung kasih ini ya ke mereka" ujar Vanka memberikan selembar surat kepada Harry

ACCIDENT (END)Where stories live. Discover now