Seketika bibir Vanka tersenyum lebar, sudah lama ia menginginkan semua ini. Tinggal lengkap bersama kedua anaknya dan Dizon, tapi karna keadaannya yang tidak memungkinkan Vanka pun hanya bisa menahannya.
"Udahan mainnya" ujar Vanka kearah Harry dan Isabella
"Mau makan malam apa?" Tanya Vanka lagi
"Udang" teriak Dizon, Harry dan Isabella bersamaan
Dahi Vanka mengkerut mendengar teriakan mereka yang entah mengapa bisa berbarengan seperti itu. Benar-benar seperti kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
"Gaada udang-udangan" ujar Vanka, "makan seadanya aja"
"Ih ga asik mama" ujar Isabella
"Iya, ya. Mama gak seru" sambung Dizon ikut-ikutan
"Gausah ngompor-ngomporin" ketus Vanka menjitak kepala Dizon
Vanka menyiapkan beberapa telur ceplok yang sudah ia masak dengan bumbu kecap, karna dadakan belum belanja bulanan lagi jadi Vanka hanya bisa memasakan telur saja
"Setelah makan, sikat gigi, langsung tidur" ujar Vanka kepada kedua anaknya
"Lo gak makan?" tanya Dizon yang melihat Vanka berjalan terlebih dahulu menuju kamar
"Diet"
•••••
Dizon merapihkan piring kotor yang habis dia gunakan untuk makan, setelah menemani kedua anaknya gosok gigi Dizon mengantar mereka berdua menuju kamarnya.
"Langsung tidur ya" ujar Dizon mengelus rambut kedua anaknya
"Papa gak cium jidat caca? Biasanya kalau sebelum tidur mama selalu cium jidat caca sama Harry"
Mendengar perkataan Isabella, Dizon langsung mencium kedua kening mereka secara bergantian.
"Selamat tidur anak papa"
Dizon mematikan lampu kamar tersebut, ia kini berjalan menuju kamar utama yang ditempati oleh Vanka. Perlahan Dizon membuka pintu tersebut, ia menoleh kearah Vanka yang sudah menghadapkan tubuhnya ketembok
"Gue tidur disini ya" ujar Dizon duduk dipinggir kasur
"Ya" singkat Vanka
Dizon membaringkan tubuhnya diatas kasur, ia sedikit lelah karna seharian ini bermain dengan kedua anaknya di mall
Kini tubuh Dizon menghadap kearah Vanka yang masih menghadap ketembok. Dizon tersenyum lebar, sudah lama sekali ia merindukan suasana seperti ini. 6 tahun lalu selama setahun ia selalu tidur bersama Vanka, sampai lama-lama ia jadi terbiasa.
"Lo bilang mau kasih jawaban setelah 1 bulan, sekarang udah sebulan" ujar Dizon masih menatap punggung Vanka, "lo mau kan kembali sama gue?"
"Demi Harry dan Isabella" sambung Dizon lagi karna Vanka tidak menjawab sama sekali
"Maaf Dizon, gue gak bisa"
"Kenapa? Lo gak mau mereka punya keluarga yang utuh"
"Tolong jangan bawa-bawa Harry dan Isabella. Ini masalah kita berdua, zon"
YOU ARE READING
ACCIDENT (END)
Romance-Tidak semua kenyataan itu menyakitkan ada juga yang membahagiakan- WARNING 18++ !!! Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor. Vanka terbangun dari tidurnya saat ini ia terkejut melihat tubuhnya sudah tidak memakai pakaian sehelai benang p...
Accident 66
Start from the beginning