31|| Ada yang panas

2K 292 29
                                    

Jangan jadi dark readers syg:) typoo tandain yaa.

HAPPY READING'S!!

Sore ini juga Hyera sudah diperbolehkan kembali ke Pondok pesantren karena luka yang dialaminya tidak begitu serius

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore ini juga Hyera sudah diperbolehkan kembali ke Pondok pesantren karena luka yang dialaminya tidak begitu serius. Tapi kaki nya masih harus dibalut dengan kain perban.

"Sekarang cerita sama ane kenapa tadi ente pulang dari lomba dipapah sama ustadzah sampe asrama?" Tanya Lisa kini mulai mengintrogasi.

"Nggak papa."

"Hyera, ente jangan bohong dong sama ane!"

"Iya Lisa beneran gue nggak papa."

"Nggak mungkin nggak papa sampe dipapah begitu."

"Hmm."

"Jadi ente kenapa?"

"Cuma kecelakaan kecil."

Mata Lisa membulat, "kecelakaan?" Beo nya.

Hyera menganggukan kepalanya.

"Kecelakaan gimana?"

"Ya kecelakaan."

Lisa berdecak sebal tak puas dengan jawaban yang diberikan Hyera, "kecelakaan kecil? Berarti nggak parah?"

"Engga."

"Kalo nggak parah kenapa ente sampe dipapah gitu?"

"Pokoknya gue nggak kenapa-napa, cuma keseleo dikit."

"Keseleo? Kok bisa keseleo?"

"Bisa lah kan tadi gue udah bilang cuma kecelakaan kecil."

"Coba liat kaki ente," tangan Lisa terulur untuk memegang kaki Hyera.

"E-eh nggak usah!"

"Kenapa? Cuma liat doang."

"Masih sakit jangan diapa-apain."

"Yaudah, ane pijitin ya?"

"Hah? Ng-nggak usah."

"Kenapa? Masih sakitkan kaki nya? Ane pijitin ya biar mendingan."

"H-ha emm... u-udah baikan kok udah nggak sakit lagi."

"Tadi kata ente jangan diapa-apain dulu soalnya masih sakit."

"Ya itu kan beberapa detik yang lalu kalo sekarang udah mendingan."

"Hyera..."

"Bener Lisa udah mendingan kok."

"Ente suka banget bohong ya."

"Nggak bohong. Lo nggak siap-siap ngaji kitab?" Tanya Hyera mengalihkan pembicaraan.

Lisa berdecak, "iya nanti abis ane liat kaki ente."

"Sekarang aja tuh liat yang lain udah pada rapih-rapih."

CINTA SANTRIWhere stories live. Discover now