26II Perkara air putih

2.3K 317 24
                                    

Jangan jadi dark readers syg:) typoo tandain yaa...

Happy reading's!!

Hanya tersisa beberapa menit lagi pertandingan babak kedua akan segera berakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanya tersisa beberapa menit lagi pertandingan babak kedua akan segera berakhir. Hyera sudah benar-benar suntuk berada ditempat bising ini. Dipikir-pikir untuk apa dirinya menuruti perintah konyol dari Agil? Ia rasa dirinya sudah benar-benar gila.

"Lama?" Suara bariton milik Agil mampu menyadarkan Hyera dari lamunannya.

Hyera memutar bola matanya malas kemudian mengukir senyum diwajah nya, "tentu tidak. Tuan," ucap Hyera penuh penekanan.

"Oh, bagus deh."

Perkataan yang diujarkan oleh Agil berhasil membuat Hyera semakin kesal dengan Agil, "bagus lo bilang?"

Agil hanya mengangkat alisnya bingung.

"Lo pikir gue apaan bisa lo suruh-suruh seenak lo?"

"Kenapa ente mau?"

"Ya, karena lo maksa!"

Agil ber-oh ria, "Terus salah ane?" Tanya nya tanpa dosa.

"Menurut lo?"

"Engga."

"Bisa gila gue kelamaan disini," Hyera memutar tubuhnya hendak berjalan keluar dari lapangan futsal.

"Mau kemana?"

"Balik lah!"

"Ke asrama?"

"Ye."

"Tunggu!"

"Apa lagi sih?!"

"Gue haus."

Hyera mematung sesaat karena perubahan gaya bicara dari Agil, "terus apa urusannya sama gue?" Sahut nya jengkel dengan Agil yang terus-terusan menahannya.

Mata Agil tertuju pada tangan kosong Hyera, "Lo nggak beli minum?"

"Gue mau hemat jadi lebih baik gue minum di asrama aje."

"Emang gue bilang minum buat lo?"

"Terus?"

"Buat gue lah."

"Idih! Ngapain banget gue beliin lo minum, nggak ada untung nya buat gue rugi yang ada!"

"Gue haus."

"Minum lah! Lo pikir kalo lo ngebacot doang begitu bisa jadi nggak haus lagi gitu?"

"Nggak ada air."

"Tuh air got ada."

"Haha lucu," sahut Agil dengan wajah datar andalannya.

"Alhamdulillah kalo gue lucu, udah dari lahir si jadi mau digimanain juga gue mah tetep lucu."

"Peduli?"

CINTA SANTRIWhere stories live. Discover now